Pemimpin Sudah Tak Dipercaya Menteri, Pemerintah Terancam Bubar
jpnn.com, LONDON - Jabatan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berada di ujung tanduk setelah dua menteri kabinetnya mengundurkan diri dan sejumlah anggota parlemen mendesaknya untuk mundur.
Menteri keuangan dan menteri kesehatan Inggris serta beberapa pejabat di bawah mereka meletakkan jabatan pada Selasa.
Mereka mengatakan tak bisa lagi bekerja untuk pemerintah setelah serangkaian skandal menghantam pemerintahan Johnson.
Meski seruan agar Johnson mengundurkan diri terus meluas, dia bertekad untuk tetap menjabat dengan menunjuk pengusaha yang juga menteri pendidikan, Nadhim Zahawi, sebagai menkeu yang baru, dan mengisi beberapa posisi yang kosong.
"Saya menduga kami akan terpaksa menyeretnya, menendang dan meneriakinya (agar keluar) dari Downing Street," kata seorang anggota parlemen dari partai Konservatif kepada Reuters, yang berbicara secara anonim.
"Tapi jika kami harus melakukannya seperti itu maka kami akan melakukannya."
Seberapa besar penentangan pada Johnson di kalangan partainya sendiri akan terungkap pada Rabu ketika dia menghadiri sesi tanya-jawab mingguan di parlemen dan di hadapan komite terpilih selama dua jam.
Johnson, mantan jurnalis dan wali kota London yang mewakili wajah Inggris pasca-Brexit, memenangi pemilihan secara telak pada 2019.
Pemerintah negara ini di ujung tanduk setelah sejumlah menteri anggota kabinet menyatakan ketidakpercayaan kepada pemimpin mereka
- Pleno AMPI Ricuh, Pengurus Ajukan Mosi Tidak Percaya Terhadap Ketua Umum
- Giliran Pak Muhadjir Tepis Isu Mundur dari Kabinet Jokowi
- Kaesang Pastikan Semua Menteri Jokowi Solid
- Airlangga Hartarto Tepis Isu 15 Menteri Siap Mundur dari Kabinet Jokowi: Situasi Biasa-Biasa Saja
- Menteri Kehakiman Ugal-ugalan di Jalan Sampai Kecelakaan, Akhirnya Kehilangan Pekerjaan
- Pengurus DPD Nasdem Surabaya Ramai-Ramai Mengundurkan Diri, Ini yang Terjadi