Pemimpin Tibet Bisa Perempuan
Jumat, 14 Juni 2013 – 21:01 WIB
SYDNEY - Sebagai pemimpin, Dalai Lama Tenzin Gyatso tidak pernah menutup diri dari segala kemungkinan. Termasuk, terhadap peluang hadirnya perempuan sebagai petinggi spiritual Tibet. Dalai Lama menyatakan, dunia mengalami krisis moral yang semakin serius. Belakangan, kesenjangan sosial dan penderitaan bisa dengan mudah dijumpai. ""Dunia membutuhkan sosok pemimpin yang lembut dan penuh kasih,"" ujarnya.
Di sela kunjungannya ke Australia kemarin (13/6), tokoh 77 tahun itu menuturkan bahwa Dalai Lama berikutnya bisa saja seorang wanita. ""Jika suatu saat nanti masyarakat (Tibet) lebih membutuhkan Dalai Lama adalah seorang perempuan, kami akan memiliki seorang perempuan sebagai pemimpin Dalai Lama,"" tegas Dalai Lama ke-14 tersebut.
Baca Juga:
Kehadiran seorang pemimpin perempuan, menurut dia, sangat positif. Sebab, perempuan merupakan sosok yang dia anggap bisa memberikan sentuhan kelembutan dalam kerasnya dunia.
Baca Juga:
SYDNEY - Sebagai pemimpin, Dalai Lama Tenzin Gyatso tidak pernah menutup diri dari segala kemungkinan. Termasuk, terhadap peluang hadirnya perempuan
BERITA TERKAIT
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok