Peminat Banyak, Tapi Susah Bayar Jaminan
Rabu, 05 Mei 2010 – 13:02 WIB
“Tapi, semua proses pelelangan sudah berdasar aturan. Sejak awal tidak ada yang dilanggar. Pelelangan ini menggunakan Peraturan Menteri Keuangan nomor 184/PMK.06/2009 tentang penanganan status dan penjualan BMKT. Proses-proses yang dilakukan sampai pelelangan 5 Mei 2010, adalah pembentukan panitia lelang pada 22 Desember 2009, konferensi pers pelelangan pada 5 April 2010, aanwijzing lelang pada 30 April 2010,” kata Arsari.
Kapal Tiongkok yang diduga berasal dari zaman Sriwijaya itu tidak ikut diangkat bersama artefak, selain berat, investasinya mengangkatnya sangat besar. Kini, barang-barang yang berhasil diangkat di masukkan ke dalam gudang di Pacuan Kuda, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.
“Yang berhasil diangkat sebanyal 272 ribu artefak. Lalu, 976 buah artefak dikoleksi untuk di masukkan ke dalam museum di Indonesia, terdiri dari 39 item. Itu sudah mewakili 272 ribu artefak tersebut. Jenis-jenis koleksi itu, ada beragam keramik, barang-barang dari bahan emas, logam, arca, batu-batu, tulang binatang,” ujar Naniek H Wibisono, Profesor Research of Archaelogy, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Bukan itu saja, sebanyak 493 titik kapal tenggalam yang diduga mengandung artefak di seluruh laut Indonesia kini membuat pemerintah ekstra ketat menjaganya. Alasannya, banyak besi-besi kapal yang dicuri oleh perusahaan-perusahaan nakal atau perorangan.
JAKARTA - Panitia nasional lelang benda muatan asal kapal tenggelam (BMKT) menerima sekitar 20 peminat barang-barang antik dan purbakala yang diangkat
BERITA TERKAIT
- Kementerian Transmigrasi Gandeng LPDP Luncurkan Beasiswa Patriot
- KPK Buka Peluang Proses Shanty Alda di Kasus Abdul Gani
- Yayasan GSN dan PT Atthaya Teken MoU soal Bantuan Pupuk untuk Petani Miskin
- Gangguan Kelenjar Tiroid, Bahaya Tersembunyi yang Sering Diabaikan
- LSPR Institute Buka Program Studi Pendidikan Khusus di Momen Wisuda
- Penembakan Siswa SMK oleh Oknum Polisi Cederai Rasa Keadilan Masyarakat