Peminat FKIP Tinggi, Sarana Belum Siap
Minggu, 07 November 2010 – 03:32 WIB

Peminat FKIP Tinggi, Sarana Belum Siap
BANJARMASIN - Beberapa tahun belakangan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan (FKIP) menjadi favorit mahasiswa baru di beberapa universitas di Indonesia. Booming-nya FKIP juga terjadi di universitas kebanggaan masyarakat Kalsel, Universitas Lambung Mangkurat (Unlam). Bahkan, saat ini tercatat hampir 40 persen mahasiswa yang masih aktif adalah mahasiswa asal fakultas yang mencetak tenaga guru tersebut. “Kita tidak mau kalau menerima mahasiswa tapi sarana dan prasarana untuk mereka belajar belum disediakan dengan baik. Sekarang seperti fasilitas laboratorium juga belum terlalu lengkap,” terangnya.
Dekan FKIP Unlam Banjarmasin Drs Ahmad Sofyan MA menyatakan bahwa fakta tersebut adalah tantangan yang dihadapi FKIP Unlam ke depan. “Dalam beberapa tahun ini FKIP memang jadi favorit, tidak hanya di Unlam saja tetapi juga di daerah lain di Indonesia, tapi ini berarti juga tantangan buat FKIP,” kata Ahmad saat ditemui Radar Banjarmasin (Grup JPNN) usai Pembukaan Pertemuan Sela Nasional (PSN) Forum Komunikasi Dekan FKIP Indonesia di Hotel Arum Banjarmasin, kemarin.
Baca Juga:
Diterangkan Ahmad, satu sisi hal ini merupakan sebuah kemajuan, terutama dalam hal menyiapkan tenaga guru di Indonesia termasuk di Kalsel yang jumlahnya belum ideal. Namun, di sisi lain banyaknya peminat FKIP akan membuat kampus kelabakan, pasalnya perlu sarana dan prasarana penunjang pendidikan yang memadai.
Baca Juga:
BANJARMASIN - Beberapa tahun belakangan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan (FKIP) menjadi favorit mahasiswa baru di beberapa universitas di
BERITA TERKAIT
- Waka MPR Lestari Moerdijat Dorong Layanan Pendidikan yang Merata Segera Diwujudkan
- Universitas Pelita Harapan Luncurkan Faculty of AI
- Guru Honorer Dapat Bantuan Rp 500 Ribu per Bulan, Tendik Piye?
- Soroti Kebijakan Pendidikan, Mercy Minta Tak Ada PHP di Daerah 3T
- Pemerintah Maju Mundur soal Jadwal Libur Sekolah, Guru se-Indonesia Pusing 7 Keliling
- Waka MPR Minta Pemda Dukung Aturan SPMB 2025 demi Permudah Akses Belajar bagi Anak