Pemindahan Ibu Kota Butuh Rp 466 Triliun, Mau Tambah Utang Lagi?
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy menilai pekerjaan untuk memindahkan ibu kota negara tidak sesederhana yang dibayangkan.
Karena itu, politikus yang karib disapa Habib Aboe itu meminta rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Pulau Kalimantan itu dipikirkan dengan matang. Kajian pun harus dilakukan secara lengkap.
"Pemindahan ibu kota bukanlah ide sederhana. Jadi, harus dipikirkan secara matang," kata Habib Aboe, Rabu (7/8).
Anggota Komisi III DPR itu menuturkan, sebenarnya ini pemindahan ibu kota bukan ide baru.
Dia mengingatkan, pindah ibu kota juga memerlukan anggaran yang besar. Setidaknya, kata dia, berdasar penghitungan Bappenas, pemindahan ibu kota memerlukan Rp 466 triliun.
BACA JUGA: Cerita Habib Aboe soal Mbah Moen Jadi Rujukan Kader PKS
Aboe menyebut angka tersebut akan sulit dicapai di tengah persoalan ekonomi yang serba sulit. Misalnya saja, kata dia, BPJS tekor Rp 28 triliun, sedangkan APBN defisit Rp 127 triliun.
"Tentunya kita tidak ingin menambah lagi utang, karena angkanya saat ini telah mencapai Rp 4.034 triliun," jelasnya.
Habib Aboe Bakar Al Habsy mengingatkan pemerintah agar mengkaji secara matang rencana pemindahan ibu kota negara.
- Polemik Pemindahan Balai Kota, Ridwan Kamil: Mas Pram Membingungkan Masyarakat
- Gelar Konsolidasi Nasional, PKS Menerbitkan 365 Formulir Dukungan
- Pratikno Ungkap Alasan Pemerintah Belum Terbitkan Keppres Soal IKN
- Jokowi Klaim Air Melimpah dan Listrik Oke di IKN
- Daerah Sekitar Wilayah IKN Diyakini Bakal Ikut Berkembang
- Pembangunan IKN untuk Kepentingan Nasional, Bangun Kepercayaan Diri Indonesia