Pemindahan Ibu Kota RI Dibahas di Belanda
Sementara itu, Wiwi Tjiook dari IDN Livable Cities dan Marcia van de Vlugt, ahli Spatial Planning dari Kementerian Dalam Negeri Belanda, menyoroti berbagai aspek yang dapat dipelajari dari Belanda, seperti pentingnya menggunakan pendekatan terpadu, pemahaman kondisi lansekap, perencanaan mencakup visi jangka panjang pengembangan kota serta pentingnya mempertimbangkan aspek adaptasi iklim dalam rencana pembangunan kota.
Selain aspek tata kota dan lingkungan, perspektif budaya dan keragaman juga menjadi sorotan pembahasan FGD. Emilius Sudirjo, dari Forum Intelektual Dayak Nasional, menekankan pentingnya perhatian bagi kemajuan masyarakat setempat dan juga mengakomodir budaya lokal. Dengan demikian, Ibu Kota Negara baru akan menjadi rumah bersama baik bagi pendatang maupun warga setempat.
FGD menghadirkan ahli Indonesia dari Universitas Leiden, Prof. David E.F. Henley dan Dr. Deden Rukmana dari Alabama A&M University yang memaparkan pandangan dan perspektif dari rencana pemindahan Ibu Kota Negara. Prof. Henley mengupas mengenai sejarah ibu kota dari masa Hindia Belanda hingga kondisi Jakarta di tahun 2019.
Selain itu dosen Studi Kontemporer Indonesia memberikan gambaran agar pemindahan ibu kota juga harus disertai dengan pertimbangan termasuk pemikiran mengenai dampak negatif yang mungkin timbul, dengan belajar dari pengalaman sejumlah negara yang memindahkan ibu kota. Sementara Dr. Deden Rukmana menyoroti transformasi Jakarta dan berpandangan bahwa relokasi Ibu Kota Negara hendaknya dirancang dengan matang agar membuka kesempatan yang luas bagi "nation building" dan terlaksananya pembangunan berkelanjutan.
Seluruh peserta tampak antusias mengikuti paparan dari seluruh narasumber dan pada sesi tanya jawab diskusi berkembang antara lain seputar masa depan Jakarta pasca pemindahan Ibu Kota Negara, pertimbangan fasilitas yang ramah lingkungan dan ramah bagi kaum difabel, serta pandangan masyarakat Dayak lebih jauh mengenai rencana pemindahan Ibu Kota Negara.
Diskusi yang dilatarbelakangi oleh rencana Pemerintah RI untuk memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Pemerintah mencanangkan dimulainya pembangunan ibu kota pada tahun 2020.
Sebagai tahap awal rencana pemindahan Ibu Kota Negara, saat ini berlangsung sayembara desain ibu kota. Panitia sayembara menerima 292 desain dan pemenag desain diharapkan akan dapat diumumkan pada akhir Desember. (ant/dil/jpnn)
KBRI Den Haag didukung Diaspora Indonesia Task Force Livable Cities di Belanda mengelar Focus Group Discussion (FGD) mengenai pemindahan ibu kota di Delft, Senin (2/12)
Redaktur & Reporter : Adil
- Polemik Pemindahan Balai Kota, Ridwan Kamil: Mas Pram Membingungkan Masyarakat
- Kata Tijjani Reijnders Soal Keputusan Eliano Memilih Timnas Indonesia Dibanding Belanda
- Tembus Kerupuk
- Bea Cukai Kawal Ekspor Kopi Papua ke Jepang & Belanda
- Hasil UEFA Nations League: Jerman Menang Atas Bosnia, Belanda vs Hungaria Berakhir Imbang
- Ternyata Ini Alasan Thom Haye Belum Menemukan Klub Baru