Pemindahan Paksa Pengungsi Manus PNG Masuki Hari Kedua
"Kami melakukan yang terbaik dan para pengungsi tidak dapat terus keras kepala dan menantang," ujar Baki
"Faktanya adalah bahwa kita tidak memindahkan mereka ke hutan ... mereka dipindahkan ke dua penampungan dimana ada air, listrik, makanan dan layanan medis," tambahnya.
Tak merusak reputasi Australia
PNG authorities move in to Manus Island detention centre (Footage: supplied)
Tapi pengungsi seperti Boochani tidak setuju dengan hal itu. Menurut dia, akomodasi baru tersebut jelas merupakan "penjara".
Komisaris Baki menyinggung langsug tentang Boochani dalam pernyataannya sebagai "menimbulkan masalah" sambil menepis laporan bahwa orang ini sempat diborgol.
"Saya baru saja dilepas. Mereka memborgolku lebih dari dua jam di sebuah tempat di belakang kamp penjara," tulis Boochani tadi malam.
"Komandan polisi meneriakiku, 'Kamu membuat laporan yang menjelekkan kami'. Mereka mendorongku beberapa kali dan menghancurkan barang-barangku," katanya.
Pagi ini, Boochani melaporkan di akun Twitternya bahwa polisi kembali "menyerang" kamp dan memaksa penghuni yang tersisa pindah ke kamp baru.
"Polisi menyerang kamp penjara dan para pengungsi menyatakan bahwa polisi memukuli mereka," tulisnya.
Aparat pemerintah Papua Nugini PNG sudah memasuki hari kedua berkonsentrasi di pusat detensi imigrasi pengungsi Manus Island untuk pemindahan paksa 328 pengungsi yang bertahan ke kamp penampungan baru.
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Jujur, Nova Arianto Kurang Puas Timnas U-17 Indonesia Imbang Melawan Australia
- Timnas U-17 Indonesia Lulus ke Piala Asia U-17 2025