Pemindahan Pelabuhan Merak Bukan Solusi
JAKARTA - Rencana pemerintah untuk merelokasi pelabuhan Merak mendapatkan tantangan dari kalangan pengusaha dan pemerhati transportasi. Sebab, jika pelabuhan antara Pulau Jawa dan Sumatera itu dipindah maka akan menyulitkan masyarakat yang ingin menyeberang dari Pulau Jawa ke Sumatera atau sebaliknya.
Penolakan itu dikatakan oleh Bambang Haryo Pengurus MTI Pusat kemarin (5/8). Menurut Bambang pelabuhan akan merugikan masyarakat dan pengusaha angkutan. Sebab, selama ini lokasi pelabuhan Merak sangat mudah dijangkau oleh warga.
Kemudahan jangkauan itu dibuktikan dengan banyaknya moda transportasi yang ada dan menuju ke Pelabuhan Merak. Seperti bus dan kereta api.
"Pelabuhan Merak punya akses intermoda. Sehingga memudahkan orang yang akan menuju ke pelabuhan atau yang mau keluar dari pelabuhan," jelasnya usai rapat terkait pembatasan solar bersubsidi di Kemenhub.
Bambang mengatakan relokasi itu nantinya akan membawa sejumlah konsekuensi. Misalmnya jika tempatnya jauh, akan menimbulkan masalah yakni angkutan penyeberangan menurun. Karena minat warga akan berkurang.
"Karena tempatnya jauh mereka akan memilih naik pesawat ke Sumatera atau sebaliknya. Pengusaha penyeberangan pun akhirnya merugi," paparnya.
Selain itu, lanjutnya, posisi Merak memang sangat strategis dijadikan sebagai pelabuhan penyeberangan. Karena selain jaraknya yang berdekatan antara pulau JAwa dan Sumatera, ada pulau yang melindungi dari ombak selat sunda.
Menurut Bambang, permasalahan di disebabkan kesemrawutnya karena tidak diatur dengan baik. Misalnya dermaga. Menurut dia Kemenhub harus mengatur dermaga sehingga bsia digunakan secara maksimal. Satu dermaga bisa digunakan untuk dua sampai tiga kapal. "Dibentuk seperti sirip ikan. Model itu diadopsi di Singapura," jelasnya.
Selain itu yang perlu dibanehi adalah parkir kendaraan. Bambang mengatakan pemerintah tinggal membuatkan lahan parkir yang representatif. Setelah itu lahan itu dikelaloa dengan baik.
Senada dengan Bambang, Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Angkutan Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Pusat, Luthfi Syarief mengatakan relokasi pelabuhan akan membutuhkan investasi yang besar. Menurut dia lebih baik dana itu dibuat untuk memaksimalkan merak. "Lebih baik dana dialihkan untuk memaksimalkan daripada memindah," tuturnya.
Sementara itu, Sudirman Lambali Direktur Lalu lintas dan angkutan sungai Danau dan Penyeberangan Ditjen Perhubungan Darat mengatakan bahwa pemindahan masih dalam kajian. Sudirman mengaku sampai saat ini ada dua usulan yakni memindahkan pelabuhan atau melebarkan Merak. "Masih kajian," jelasnya.
Sudirman mengatakan pelabuhan merak harus segera diatasi. Sebab kepadatan sudah parah. Sehingga setiap momen mudik, pelabuhan penyeberangan itu selalu penuh sesak. Pemerintah berencana memindahkan pelabuhan merak.
Hal itu bertujuan agar transportasi menuju ke pelabuhan tidak tersendat. Sehingga memudahkan orang yang akan bepergian ke Sumatera. Selain mengurangi kemacetan juga mengurangi beban Jakarta. Pasalnmya selama ini orang yang akan menuju merak atau keluar merak harus lewat Jakarta. (aph)
JAKARTA - Rencana pemerintah untuk merelokasi pelabuhan Merak mendapatkan tantangan dari kalangan pengusaha dan pemerhati transportasi. Sebab, jika
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Top, BNI Xpora Bantu UKM Kopi Indonesia Tembus Pasar Dunia
- Oraimo Buka Toko Flagship Pertamanya di Indonesia
- Gelar RUPSLB, Modernland Realty Siap Tancap Gas
- Mantap! UMKM Asal Bekasi Sukses Ekspor Jengkol dan Komoditas Lainnya ke Jepang
- Local Hero MIND ID jadi Penggerak Ekonomi Hijau di Cisangku
- IMF Sebut Indonesia Berhasil Lakukan Transformasi Ekonomi