Pemindahan Pengungsi Pulau Manus dan Nauru Ke AS Tak Bisa Cepat
• Pemerintah Australia melanjutkan kesepakatan ini atas dasar bahwa AS "menghormati kewajibannya"
Perubahan UU menarget orang-orang yang melarikan diri dari penganiayaan
Michael juga ditanya tentang perubahan yang diajukan terhadap Undang-Undang Migrasi, mengesampingkan keterkaitan apapun dengan kesepakatan AS dalam tanggapannya.
Ia mengatakan, AS tak menyatakan kekhawatiran mereka terhadap perubahan tersebut, tak seperti Pemerintah Selandia Baru.
Sejumlah pejabat Departemen Imigrasi Australia juga memberi rincian tentang kebijakan menteri yang dimasukkan ke dalam perubahan tersebut. Mereka mengatakan bahwa ketika aturan itu ditindaklanjuti, ada langkah-langkah peninjauan kembali.
Tapi pengacara HAM, David Manne, menyuarakan keprihatinannya atas apa yang ia sebut sebagai "kekuasaan pribadi yang sepenuhnya tanpa batas".
David berbicara di hadapan Komite Senat dan berpendapat, perubahan undang-undang itu secara sengaja menghukum orang-orang yang melarikan diri dari penganiayaan.
Anna Talbot, penasehat hukum dan kebijakan di Aliansi Pengacara Australia, juga menyuarakan keprihatinannya akan kepraktisan perubahan undang-undang itu.
Departemen Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Australia mengkonfirmasi, butuh berbulan-bulan sebelum para pengungsi yang diterima Amerika Serikat,
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat