Peminum Berat Hati-hati dengan Pertumbuhan Bakteri Ini
Setelah sekuensing koloni bakteri, para peneliti menemukan beberapa perbedaan yang jelas dalam mikrobioma oral peminum versus non-peminum.
Peminum memiliki tingkat lebih tinggi dari tiga strain bakteri yang terkait dengan penyakit - termasuk kanker pada kepala, leher, esofagus dan pankreas - dan lebih sedikit dari jenis bakteri yang bisa melindungi tubuh dari kuman.
"Semakin banyak seseorang minum, maka semakin terasa efek-efek ini. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh cara bakteri berinteraksi dengan senyawa dalam alkohol karena itu dimetabolisme," tambah Ahn.
Seperti kebanyakan temuan mikrobiom, Ahn memperingatkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk benar-benar memahami cara bakteri berinteraksi dengan tubuh.
Dalam penelitian selanjutnya, Ahn berencana untuk meneliti cara-cara spesifik berbagai jenis alkohol, seperti anggur, bir dan minuman keras mempengaruhi mulut.
Meskipun penelitian ini tidak bisa secara definitif membuktikan bahwa alkohol menyebabkan perubahan yang diamati pada microbiome - hanya saja keduanya berhubungan - Ahn mengatakan tanda-tanda mengarah pada kesimpulan itu.
"Cukup aman untuk mengatakan bahwa alkohol memengaruhi mikrobiom lisan, karena cara lain tidak masuk akal. Itu lebih mungkin dari satu arah: bahwa alkohol memengaruhi microbiome," pungkas Ahn. (fny/jpnn)
Studi baru menyatakan, kebiasaan gaya hidup mulai dari makanan, obat hingga minuman berat (alkohol) bisa memengaruhi reaksi pada koloni bakteri microbiome.
Redaktur & Reporter : Fany
- Kapolsek Wonosari Ingatkan Bahaya Mengonsumsi Alkohol, Sudah Banyak Korban
- Ronald Tannur Anak Anggota DPR Divonis Bebas di Kasus Pembunuhan Dini Sera, Prof Basuki Bersuara
- Minum Bir
- Bea Cukai Malang dan Banyuwangi Berantas Rokok Ilegal Lewat Cara Ini
- 6 Kebiasaan yang Memengaruhi Kesehatan Seksual Pria
- Piala Dunia U-17 2023: Ini 4 Pemain Polandia yang Dipulangkan karena Mengonsumsi Alkohol