Pemkab Bekasi Lanjutkan Program Penurunan Stunting Hingga Pengangguran

jpnn.com, KABUPATEN BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi akan melanjutkan program pembangunan yang sudah disiapkan masing-masing perangkat daerah.
Hal itu disampaikan Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan saat menutup Forum Perangkat Daerah dalam penyusunan RKPD Kabupaten Bekasi Tahun 2025 di Sunero Antero Hotel Jababeka, Selasa (27/2).
"Program prioritas 2025, di antaranya menuntaskan penurunan stunting dan miskin ekstrem, pengurangan angka pengangguran, peningkatan investasi, inflasi, serta pelayanan publik yang berbasis digital," ujar Dani Ramdan.
Namun, kata Dani, untuk menopang program prioritas tersebut tidak bisa berdiri sendiri. Untuk meningkatkan investasi dan menurunkan angka pengangguran, infrastruktur harus terus dibenahi.
"Kebetulan kami masih banyak PR untuk masalah infrastruktur, baik itu perhubungan, pengairan, pemukiman dan persampahan," katanya.
Dani menyampaikan, untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan pengganguran harus didukung dengan pembangun SDM, termasuk di bidang pendidikan dan kesehatan.
"Kami ingin dapat mencapai target secara berkelanjutan, seperti angka miskin ekstrem harus nol, stunting dari 13,8 persen jadi sepuluh persen, angka pengangguran dari delapan menjadi tujuh persen atau lebih rendah lagi," tuturnya.
Plt Kepala Bappeda Kabupaten Bekasi Budiono menyampaikan, acara Forum Perangkat Daerah bertujuan untuk menyelaraskan renja perangkat daerah 2025, dengan usulan musrenbang desa/kelurahan, pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD dan prioritas nasional provinsi dan Kabupaten Bekasi.
Pemkab Bekasi akan melanjutkan program penurunan stunting hingga pengangguran. Simak selengkapnya
- Zakat dan Harapan bagi Generasi Bebas Stunting
- Program MBG di Bogor Dimulai, Upaya Baru Tekan Stunting
- Lewat Cara ini BRI Life Turut Berkontribusi Percepatan Pengentasan Stunting di Marunda
- Pelindo Siap Dukung Pencegahan Stunting di Kota Kupang
- PNM Gelar 'Madani Care Stunting' di Desa Towale, Donggala
- Soal Prevalensi Stunting, Sihar Sitorus Sebut Indonesia Perlu Belajar dari Peru