Pemkab Kudus Gagal Jalankan Program KIA
Kamis, 28 Desember 2017 – 00:55 WIB
Dicoretnya anggaran tersebut, jelasnya, juga berpengaruh kepada jalannya inovasi-inoivasi yang selama ini dijalankan Didukcapil. Pelayanan itu untuk mempermudah pelayanan masyarakat.
Dia menambahkan, dampak lain dari pencoretan itu mempengaruhi tenaga outsourcing. Jumlah tenaga kerja yang selama ini akan dikurangi.
Dampaknya di inovasi jemput bola dan delivery order. Jika tidak ada tenaganya, pelayanan tersebut tidak bisa maksimal. Biasanya bisa selesai cepat, mungkin akan kembali lebih lama.
“Saat ini kami masih belum bisa memastikan tenaga yang ada akan seperti apa. Masih kami hitung untuk tahun depan,” jelasnya. (lis/ris)
Pemkab Kudus menjadi satu-satunya daerah di Jawa tengah yang tidak bisa melaksanakan Program Indentitas Anak (KIA).
Redaktur & Reporter : Soetomo
BERITA TERKAIT
- Debat Pertama Pilkada Kudus, Elektabilitas Samani-Bellinda Capai 53,5 Persen
- SDUT Bumi Kartini Jepara Hattrick Gelar Juara KU 12, SDN Jambean 02 Pati Rebut Kembali Podium Tertinggi
- MilkLife Archery Challenge 2024: Ajang Melahirkan Bibit–Bibit Atlet Panahan Potensial di Kudus
- Tren dan Agilitas, Modal Nojorono Kudus untuk Tetap Relevan di Pasar yang Dinamis
- Pipa Pipih
- Penjaga Sekolah & Tata Usaha Dapat Formasi PPPK 2024, Lumayan Banyak