Pemkab Tegal Olah Tinja Manusia jadi Energi
Minggu, 31 Juli 2011 – 03:42 WIB
Terpisah Kasubid pengendalian pencemaran udara dan bahan berbahaya beracun Eko Suypriyono menyatakan pembangunan biodigester akan didukung dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Balai Lingkungan Hidup ditahun 2011. "Intinya bantuan dana pembuatan biodigester ini merupakan standart pelayanan minimal bidang Lingkungan Hidup. Ada empat item standart pelayanan minimal yang salah satunya mengendalikan laju pencemaran dan polusi air, tanah, dan udara," terangnya.
Baca Juga:
Dia mengakui Pemkab memberikan DAK tersebut guna berupaya menekan gas metan yang terbuang dengan memanfaatkan biodigester gas metan yang ditekan ke udara untuk dijadikan gas alternatif. Dari hasil penelitian dibanding dengan limbah tahu ataupun limbah kotoran hewan, diakuinya dari hasil penelitian feses manusia tersebut lebih cepat diproses melalui biogas menjadi gas. "Bila limbah tahu butuh waktu 3 bulan , dan limbah kotoran ternak butuh waktu 1bulan untuk bisa menjadi gas, feses manusia hanya butuh waktu 1 minggu saja," cetusnya.(her/awa/jpnn)
SLAWI - Upaya pengolahan limbah lewat pengadaan instalasi pengolahan limbah ( IPAL) kini tengah diproses Balai Lingkungan Hidup ( BLH) Kabupaten
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pemprov Jateng: Masjid Sheikh Zayed Solo Paling Ramai Dikunjungi selama Libur Nataru
- Kompol Alex Ungkap Penyebab Kaca Pecah di Masjid Ash Shomad, Pastikan Bukan Teror
- 2 Pelaku Pencurian Kelapa Sawit di Kebun PT. SBAL Ditangkap
- Heboh, Kaca Masjid Ash Shomad di Palembang Diduga Terkena Peluru Nyasar
- Sepanjang 2024, 119 Juta Wisatawan Berlibur ke Jateng
- Belasan Ribu Hektare Lahan di Banyuasin akan Disulap jadi Kebun Jagung