Pemko-BP Batam Bentuk Timsus Cegah Galangan Kapal Mati Total
Hal sama disampaikan pihak PT Bandar Abadi Batam di Tanjunguncang. Jumlah produksi kapal beberapa tahun belakangan ini menurun drastis.
Direktur PT Bandar Abadi Maslina Simanjuntak menyebutkan 2017 ini pihaknya hanya menerima tujuh orderan pembuatan kapal.
"Memang menurun drastis dari tahun-tahun sebelumnya. Angka perbandingannya saya tak ingat, cuma memang menurun," ujar Maslina, Rabu (12/7) siang.
Imbas dari menurunnya order pembuatan kapal tersebut, PT Bandar Abadi juga mengurangi jumlah tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja yang semula mencapai seribuan orang, kini tinggal hanya sekitar 600-an pekerja.
Tidak itu saja, belum lama ini, kabar mengejutkan juga datang dari PT Techip yang berada di Jalan Brigjen Katamso, Tanjunguncang, Batuaji.
Perusahaan galangan dan offshore tersebut dikabarkan tutup sejak 30 Maret lalu. Sekitar 500 pekerja di perusahaan tersebut kini harus kehilangan pekerjaan.
Goncangnya industri galangan kapal tersebut juga berdampak pada sektor ekonomi Batam secara umum.
Pemko dan BP Batam kini tengah mencari solusi bagaimana agar industri galangan kapal di Batam tidak mati total.
Lesunya industri galangan kapal menjadi persoalan serius di Kota Batam, Kepulauan Riau. Tidak sedikit perusahaan galangan kapal goyang bahkan tutup
- Bea Cukai Tinjau Perusahaan Penerima Izin Kawasan Berikat di Probolinggo, Ini Tujuannya
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Wamenaker Immanuel Ebenezer Ingin Negara Selalu Hadir Memajukan Industri Musik
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Sukses di Industri, Direktur Sido Muncul Terapkan 3 Prinsip Sumpah Dokter Sebagai Kunci
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat