Pemkot Bekasi Buka Posko Pengaduan Vaksin Palsu
jpnn.com - BEKASI - Kota dan Kabupaten Bekasi diduga kuat jadi wilayah yang paling terdampak oleh peredaran vaksin palsu. Pasalnya, dari 14 rumah sakit pengguna vaksin palsu yang sudah diumumkan pemerintah, 13 di antaranya berlokasi di Bekasi. Selain itu, sejumlah bidan di Bekasi juga diketahui menggunakan vaksin palsu.
Karena itu, Pemerintah Kota Bekasi memutuskan membuka posko pengaduan vaksin palsu di seluruh pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), kantor Dinas Kesehatan dan RSUD. Dengan keberadaan posko ini diharapkan mampu mempermudah masyarakat yang ingin melapor bila merasa pernah menggunakan vaksin palsu.
“Mulai hari ini posko sudah kami buka di 32 puskesmas, RSUD Kota Bekasi dan Dinkes Kota Bekasi,” jelas Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu, Jumat (15/7).
Selain mempermudah pelaporan, kata dia, keberadaan posko ini juga untuk membantu masyarakat mendapat informasi yang benar mengenai peredaran vaksin palsu. Dengan begitu, diharapkan tidak sampai terjadi gangguan layanan di rumah sakit yang masuk daftar hitam.
Dikatakannya, sejak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI merilis nama rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu, banyak warga yang mendatangi rumah sakit. “Kami juga telah membentuk satuan tugas (satgas) untuk menelusuri keberadaan vaksin palsu ini. Setelah dicek, rupanya barang yang bersangkutan sudah tidak ada di rumah sakit tersebut,” ungkapnya. (Kub/Gob/dil/jpnn)
BEKASI - Kota dan Kabupaten Bekasi diduga kuat jadi wilayah yang paling terdampak oleh peredaran vaksin palsu. Pasalnya, dari 14 rumah sakit pengguna
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS