Pemkot Depok Tolong Perhatikan Pendidikan Penyandang Disabilitas
jpnn.com, DEPOK - Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Depok Natalina menyebut dari 731 penyandang disabilitas, 75 persen di antaranya merupakan anak-anak.
Karena itu, dia berharap pendidikan bagi anak penyandang disabilitas bisa disetarakan dan diberikan pelatihan non-formal untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian mereka.
"Karena mereka juga memiliki hak dan cita-cita yang sama dengan anak-anak lainnya," tuturnya.
Di Depok saat ini hanya memiliki 12 Sekolah Luar Biasa (SLB) yang terdiri dari 1 SLB berstatus negeri dan selebihnya merupakan swasta.
Natalina mengatakan dengan jumlah tersebut belum mencapai maksimal.
Apalagi jika setiap satu sekolahnya hanya menampung 30 siswa, dengan 10 siswa tiap kelasnya.
"Jumlah SLB tersebut juga belum ada di tiap kecamatan, sehingga memang belum merata sebarannya," terangnya.
Pihaknya meminta kepada pemerintah agar pendidikan bagi para penyandang disabilitas di Depok lebih diperhatikan. (mcr19/jpnn)
PPDI menyebut pendidikan untuk penyandang disabilitas di Depok sangat minim. Salah satunya belum semua kecamatan memiliki SLB
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Lutviatul Fauziah
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Peduli Atlet Disabilitas, ASABRI Dukung Turnamen Menembak Pusrehab Kemhan
- Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah untuk SDN Cimalaya 7
- Begini Cara Siswa Sekolah CH Membuktikan sebagai Agen Perubahan
- Mensos Temukan 1 Keluarga Penyandang Disabilitas di Surabaya Tak Terima PKH
- 5 Berita Terpopuler: Arogansi Oknum Pengusaha Surabaya Luntur, Aksi Suruh Siswa Menggonggong Berujung Borgol