Pemkot di Australia Tak Lagi Gunakan Doa Kristiani Sebelum Memulai Acara
Pemerintah Kota Macedon Ranges di negara bagian Victoria, Australia, memutuskan untuk menghilangkan tradisi pembacaan doa Kristiani sebelum memulai suatu kegiatan resmi.
Para pejabat Pemkot Macedon menyatakan mereka ingin menghormati keragaman agama yang ada di masyarakat setempat.
Perubahan yang diajukan Councillor Natasha Gayfer ini mengusulkan mengganti doa dengan kata-kata afirmasi.
"Saya menghendaki pertemuan Pemkot dibuka dengan cara yang lebih mencakup berbagai agama di wilayah kami," kata Gayfer.
Bentuk kata-kata afirmasi yang akan digunakan sebagai pengganti doa Kristiani sejauh ini belum ditentukan.
Beberapa Pemkot di Victoria memulai rapat-rapatnya dengan Pengakuan Atas Tanah Pribumi yang disusul dengan doa-doa Kristiani.
Waliko Macedon Ranges, Jennifer Anderson, mengatakan doa-doa tersebut tidak lagi relevan dalam masyarakat yang menganut berbagai agama.
"Saya rasa bagi seseorang yang tidak percara Tuhan, tentunya merasa tidak nyaman mengucapkan doa meminta petunjuk Tuhan," ujar Walikota Anderson.
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter