Pemkot Kucurkan Rp 200 Miliar untuk Atasi Banjir

Masalah pembebasan lahan pun masih menjadi ganjalan.
Untuk itu, pemkot masih mencari formula tepat agar sistem Karang Mumus yang didesain bisa mengatasi banjir berdebit sekitar 39 meter kubik per detik.
Sementara kapasitas drainase di Wahid Hasyim hanya mampu menampung sebesar delapan meter kubik per detik.
“Kalau hanya dengan saluran jelas minim hasil,” sebutnya.
Sistem Karang Mumus dengan luas Daerah Aliran Sungai sekitar 321 km saat ini memerlukan minimal tujuh bendali untuk mengatrol air agar tak meluber ke jalan.
“Ini masih review belum final. Jadi masih ada pembenahan lagi di rapat selanjutnya,” terangnya.
Estimasi duit yang digelontorkan ditaksir melebihi nilai kontrak tahun jamak yang disepakati dalam APBD Samarinda 2017 yakni, berkisar Rp 239 miliar.
Taksiran itu tak termasuk biaya aktivitas normalisasi.
Banjir masih jadi momok bagi warga Samarinda, Kalimantan Timur.
- 2 Desa di Parigi Moutong Terendam Banjir
- Terendam Banjir, Jalintim di Muba Lumpuh Total
- Sejumlah Warga Tangerang yang Terdampak Banjir di 17 Titik Dievakuasi ke Posko Pengungsian
- 115 Rumah Warga di Poso Terendam Banjir
- Hujan Deras, Jalan Soetta - Gedebage Bandung Banjir, Kendaraan Tak Bergerak
- Pemprov Jateng Mengeklaim Arus Mudik dan Balik Lancar