Pemkot Palembang Perketat Pemantauan Kualitas Udara
Jumat, 22 April 2011 – 22:00 WIB
JAKARTA – Kota Palembang dan Solo telah dipilih sebagai pilot project (proyek percontohan) Clean Air for Smaller Cities in the ASEAN Region sejak 2008. Proyek itu merupakan kerjasama The German Society for International Cooperation (GIZ) dan Sekretariat ASEAN. “Palembang sudah menjadi pilot project program Clean Air for Smaller Cities in the ASEAN Region sejak 2008. Kami selalu berkomitmen untuk memantau kadar udara di dalam kota,” kata Wali Kota Palembang, Eddy Santana Putra, di Jakarta, Jumat (21/4).
Untuk Palembang yang akan menjadi tuan rumah SEA GAmes XXVI, akan dipasangi Continue Emission Monitoring (CEM) atau ukur kadar udara di tiga titik. Tiga titik CEM atau alat itu rencananya akan dipasang di sekitar Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Palembang, simpang Charitas, dan simpang Jakabaring.
Baca Juga:
Pemkot Palembang masih berupaya membujuk Jerman atau Swedia untuk menjadi donor untuk mengadakan alat tersebut. Harga alat itu bernilai wah, capai Rp1 miliar hingga Rp2 miliar per unit. Satu paket alat terdiri dari pendeteksi kadar udara, komputer, jaringan, dan sistem.
Baca Juga:
JAKARTA – Kota Palembang dan Solo telah dipilih sebagai pilot project (proyek percontohan) Clean Air for Smaller Cities in the ASEAN Region
BERITA TERKAIT
- Bupati Manggarai Dukung Pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 Beroperasi pada 2026
- Spanduk dan Penyanderaan Karyawan PT MEG oleh Warga Rempang Jadi Latar Belakang Konflik
- Setelah 10 Jam Buruh Bertahan, UMSK & UMSP Jateng 2025 Ditetapkan
- Guru Les di Palembang Ditangkap Gegara Pelecehan Seksual terhadap Murid
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah