Pemkot Ragu Dolly Bisa Ditutup Sebelum Ramadhan

jpnn.com - MESKI berbagai cara sudah ditempuh Pemkot Surabaya untuk menutup lokalisasi Dolly, pemerintah daerah yang dipimpin Tri Rismaharini itu tak yakin bisa menutup Dolly sebelum Ramadan tahun ini.
Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan menyebut semua itu bergantung pada resistensi dari kebijakan pemkot untuk menutup Dolly. "Kuat atau tidaknya resistensi menjadi pertimbangan," paparnya.
Ya, beberapa terobosan memang sudah ditempuh Pemkot Surabaya untuk menghilangkan lokalisasi di sana. Misalnya membuat aturan wisma di sana tak boleh mendatangkan PSK baru dan wisma yang tutup dilarang buka kembali. Selain itu, pemkot menurunkan para pemuka agama untuk memberikan untuk memberikan siraman rohani kepada PSK dan mucikari.
Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan modal usaha kepada pekerja esek-esek di sana agar beralih usaha.
Pemkot juga berusaha secara maksimal agar lokalisasi terbesar di Surabaya itu segera beralih fungsi. "Berbagai rencana, seperti pembangunan pasar, akan terus berlanjut," katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono mendukung upaya pemberian kredit. Tapi, ada problem yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Yakni, sebagian besar mucikari dan PSK itu bukan warga Surabaya. "Ini harus diberi solusi," paparnya.
Kalau orang luar Surabaya, lanjut dia, sebaiknya yang memberikan kredit itu Pemprov Jatim atau pusat. Dengan demikian, tidak ada perbedaan fasilitas yang diterima setiap mucikari dan PSK. "Akan tidak baik jika kredit lunak hanya didapat oleh sebagian kecil," jelasnya. (idr/nw/mas)
MESKI berbagai cara sudah ditempuh Pemkot Surabaya untuk menutup lokalisasi Dolly, pemerintah daerah yang dipimpin Tri Rismaharini itu tak yakin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Honorer Masa Kerja Kurang 2 Tahun Dirumahkan, tetapi Diseleksi Lagi
- Banyak Banget Pejabat ASN Mendapat Sanksi, Jenis Pelanggaran Sama
- Kembali Pimpin Denpasar, Jaya Negara Siap Lanjutkan Pembangunan Berkelanjutan
- Polda Riau Bangun 75 Rumah Subsidi, Wujudkan Kesejahteraan Personel
- Gubernur Agustiar Sabran dan Wagub Edy Pratowo Disambut Meriah di Palangka Raya
- 48 ASN di Rejang Lebong Diberi Sanksi Teguran, Ini Sebabnya