Pemkot Surakarta Siapkan Sanksi Berat Buat Pelanggar Jateng di Rumah Saja
jpnn.com, SURAKARTA - Pemerintah Kota Surakarta sudah menyiapkan sanksi berat buat pelanggar protokol kesehatan pada gerakan Jateng di Rumah Saja 6-7 Februari 2021.
"Salah satunya bagi pedagang pasar yang melanggar protokol kesehatan tempat jualannya akan ditutup selama tujuh hari," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Solo, Kamis (4/2).
Selain itu, bagi mal maupun toko ritel yang juga melanggar protokol kesehatan maka akan ditutup selama satu bulan.
Selanjutnya, bagi pelanggar perorangan akan diberi sanksi oleh Tim Cipta Kondisi, yaitu kerja sosial maksimum delapan jam.
Meski demikian, pihaknya tetap memperbolehkan mal, toko ritel, dan pasar tradisional beroperasional secara normal dengan tetap berpegang pada Surat Edaran (SE) Wali Kota tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Untuk mal, toko modern, toko ritel wajib mendirikan posko penegak protokol kesehatan. Mereka boleh tetap buka, pasar tradisional juga boleh tetap buka dan wajib buka posko juga," katanya.
Selain itu, Pemkot Surakarta melarang kegiatan 'car free day' atau hari bebas kendaraan bermotor di lokasi mana pun di Kota Solo.
Ia mengatakan apabila ada pelanggaran maka Satpol PP akan langsung mengangkut barang dagangan tanpa memberi surat peringatan.
Pemkot juga melarang car free day di lokasi mana pun di Kota Surakarta selama Jateng di Rumah Saja.
- 31 Tahun Vakum, Lokananta Records Bangkit Lagi
- Teguh Prakosa Buka Suara Soal Wawanto Laporkan Ketua DPC PDIP Solo FX. Rudy ke Polisi
- PDIP Solo Siap Pasang Badan Untuk Rudy
- Berkat Program Optimis, 33 KK Kampung Blangkon Solo Dapat Hunian Layak Gratis
- Begini Rincian Alokasi Dana Hibah UEA untuk Pemkot Surakarta
- Dispora Solo Dapat Alokasi Dana Hibah UEA Rp 55,1 Miliar