Pemodal Asing Tambah Investasi

jpnn.com - JAKARTA - Menghangatnya suhu politik di tanah air diyakini tak menyurutkan minat investasi asing di sektor riil atau foreign direct investment (FDI).
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengatakan, investor riil tidak terlalu melihat perkembangan politik hari ke hari, melainkan prospek jangka panjang. "Dari sisi fundamental ekonomi jangka panjang masih solid," ujarnya kemarin (22/7).
Mahendra menyebut, saat-saat seperti ini investor riil bakal mencermati tiga proses penting dalam transisi pemerintahan. Pertama, jalannya proses pemilu dan pemilihan presiden. "Hingga kini, prosesnya masih lancar," katanya.
Kedua, lanjut Mahendra, proses penyusunan kabinet. Pemilihan sosok anggota kabinet akan menjadi panduan investor untuk memproyeksi arah kebijakan pemerintah baru, terutama pada sektor ekonomi. Ketiga, bagaimana pemerintah yang baru nanti bisa menjalankan kebijakan-kebijakan yang sudah dijanjikan
Mantan wakil menteri keuangan itu mengatakan, investor membutuhkan stabilitas ekonomi jangka panjang untuk melakukan kalkulasi bisnis sebelum menanamkan investasi. "Dari yang saya lihat, investor masih cukup percaya diri," ucapnya.
Hal itu terlihat dari pantauan BKPM yang menunjukkan aliran investasi di sektor riil tidak menunjukkan fluktuasi. "Realisasi investasi jalan terus, komitmen-komitmen investasi juga tetap jalan," ujarnya.
Sebelumnya, kepada Jawa Pos, Mahendra mengungkapkan meski ada perlambatan laju pertumbuhan ekonomi tahun ini, rencana-rencana investasi masih berjalan dengan baik.
Bahkan, nilai rencana investasi yang tengah dalam proses atau on the pipeline masih sangat besar. "Nilainya sekitar Rp 800 triliun," katanya.
Tahun lalu, realisasi investasi mencetak rekor tertinggi hingga mencapai Rp 398,6 triliun. "Laporan yang masuk ke saya belum ada penundaan atas rencana-rencana investasi," katanya.
Karena itu, meski sudah terjadi perlambatan ekonomi pada triwulan I 2014 dan berpotensi terjadi sepanjang tahun ini, Mahendra tetap optimistis mencapai target Rp 456,6 triliun.
"Optimisme ini bukan sekedar intuitif, tapi berbasis data rencana investasi dalam pipeline yang saya bilang tadi," ucapnya. (owi/oki)
JAKARTA - Menghangatnya suhu politik di tanah air diyakini tak menyurutkan minat investasi asing di sektor riil atau foreign direct investment (FDI).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nanu Mart Meresmikan Minimarket Baru di Jaksel, Fasilitas Lengkap dan Murah
- Monly AI Permudah Pencatatan Keuangan via WhatsApp, Ada Pengingat Otomatis
- Layanan Bale Korpora by BTN Bakal Segera Diluncurkan
- BPOLBF Perkuat Sinergi Melalui Industry Call Bersama Pelaku Pariwisata Labuan Bajo
- Rayakan HUT ke-29 Tahun, PTPN Group Berkomitmen Berikan Kontribusi Terbaik
- Yamaha Music Manufacturing Asia Tegaskan Komitmen untuk Tetap Beroperasi di Indonesia