Pemondokan dan Catering Jadi Sorotan Timwas Haji
“Kami meninjau perusahaan catering yang membuat makanan basi. Kondisi perusahaannya kurang layak. Seharusnya perusahaan ini tidak diberikan deal yang besar, karena perusahaan catering ini ternyata masih baru, tidak besar, dan kurang profesional. Kalau terjadi lagi menyuplai makanan basi, sebaiknya perusahaan ini di-black list saja,” tegas Fadli dalam jumpa pers di media center DPR.
Namun, bila melihat secara umum, menurut Fadli, pelayanan haji tahun ini sudah meningkat.
Tinggal memperbaiki sisi kekurangan yang masih menjadi sorotan. Catatan lainnya adalah tenaga medis dirasa masih kurang.
Lalu, di Mekkah ternyata ada praktik rentenir. Ada living cost yang diberikan ke jemaah sebesar 1500 real dengan pecahan 500 real.
Bila jemaah ingin memecah uang 500 real, maka dipotong 80 real. “Ini praktik rentenir dalam pelaksanaan ibadah haji,” keluhnya.
Pada bagian lain Fadli menyampaikan bahwa tahun ini transisi dalam penyelenggaraan haji.
Tahun depan, penyelenggaraan haji sepenuhnya dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Sementara bicara kuota haji, Fadli mendesak pemerintah melakukan lobi intensif agar kuota haji Indonesia terus bertambah.
Tim pengawas persiapan ibadah haji DPR yang dipimpin Wakil Ketua DPR Fadli Zon masih menemukan sejumlah masalah dalam pelaksanaan tahun ini.
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?