Pemondokan dan Catering Jadi Sorotan Timwas Haji

Pemondokan dan Catering Jadi Sorotan Timwas Haji
Tim pengawas haji DPR. Foto: dok. humas

Tahun ini, kuotanya tetap 211 ribu plus 10 ribu orang calon haji.

Tambahan 10 ribu diberikan pemerintah Arab Saudi kepada semua negara, bukan hanya Indonesia.

Tahun lalu sempat dikurangi, karena ada proyek perluasan Masjidil Haram.

“Pemerintah harus melakukan lobi yang intensif di OKI, karena di situ kuota ditentukan. Antrean calon haji Indonesia juga semakin panjang,” ungkap Fadli.

Dua Pimpinan Komisi VIII juga hadir mendampingi Fadli, masing-masing Sodik Mujahid dan Iskan Qolba Lubis.

Menurut Sodik, masih ada catatan-catatan kecil dalam penyelenggaraan haji kali ini.

Misalnya, petugas haji Indonesia lemah berkoordinasi, rumah makan masih jauh dari jangkauan jemaah, dan mutu catering kurang baik.
“Masih ada kelemahan perencanaan. Misalnya, maktab yang jauh. Dan yang paling jauh adalah pada hari jelang haji atau muthawaf ifadhoh di mana jemputan sudah dihentikan,” ungkap Sodik.

Sementara itu, Iskan meilhat daya tawar penyelenggara haji Indonesia sangat lemah. Kalah dalam bernegosiasi dengan negara lain.

Tim pengawas persiapan ibadah haji DPR yang dipimpin Wakil Ketua DPR Fadli Zon masih menemukan sejumlah masalah dalam pelaksanaan tahun ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News