Pemprov Banten Gandeng KPK untuk Menagih Pajak
jpnn.com, SERANG - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten akan menggandeng KPK untuk menagih pajak. Apalagi, berdasarkan data Bapenda, dari 1,8 juta kendaraan yang belum daftar ulang tahunan atau membayar pajak kendaraan bermotor (PKB), di antaranya adalah empat mobil mewah.
Kepala Bapenda Provinsi Banten Opar Sohari mengungkapkan, satu kendaraan mewah tersebut nilai PKB-nya mencapai Rp 100 juta per tahun.
“Kami berharap adanya dukungan dari KPK,” ujar Opar, saat rapat koordinasi intensifikasi pajak daerah penagihan PKB Tahunan antara Tim Pembina Samsat Provinsi Banten dan Tim Korsupgah KPK di aula kantor Bapenda Provinsi Banten, KP3B, Kota Serang, Kamis (21/11).
Opar juga mengaku perlu menggandeng KPK, lantaran beberapa waktu lalu pihaknya pernah mendapat somasi dari wajib pajak yang ditagih melalui kegiatan door to door. Padahal yang bersangkutan memang belum membayar pajak, tetapi karena terganggu saat Bapenda melakukan door to door, maka ia pun melakukan somasi.
Sekda Banten Al Muktabar mengatakan, asas-asas akuntabel yang dilakukan KPK membuat Pemprov melakukan komunikasi untuk berbagai kegiatan.
"Selain penagihan pajak ini, Pemprov juga pernah menggandeng KPK pada kegiatan penerimaan peserta didik baru tingkat SMA/SMK negeri tahun ajaran 2019/2020, menggiatkan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), serta pengelolaan aset," katanya. (rostina)
Bapenda Banten akan menggandeng KPK untuk menagih pajak kendaraan bermotor (PKB).
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Agun Gunandjar Sebut KPK Tersangkakan 2 Orang Baru di Kasus e-KTP
- Usut Kredit Fiktif Rp220 M, KPK Panggil Pihak BPR Bank Jepara Artha
- KPK Sebut Paman Birin Mangkir dari Pemeriksaan
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?
- Pas Uji Capim KPK, Legislator Golkar Singgung Persoalan Ego Sektoral Memberantas Korupsi
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai