Pemprov Dinilai Lepas Tangan
Rabu, 01 Februari 2012 – 10:01 WIB
Diakui Adrian, keberadaan tempat hiburan malam seperti diskotek sangat rawan sekali dijadikan tempat peredaran narkoba. Untuk mengatasi persoalan ini, pihak pengusaha atau pengelola hiburan malam selalu berkoodinasi dengan pihak-pihak terkait seperti kepolisian untuk melakukan pencegahan. Namun hal itu tidak menjamin kalau peredaran narkoba sama sekali tidak ada.
Sementara itu, meningkatnya penggunaan dan penjualan narkotika terselubung di sejumlah tempat hiburan malam, sepertinya telah diatisipasi oleh sejumlah pemilik hiburan malam. Terbukti dari informasi yang dihimpun INDOPOS (JPNN Grup), pengguna narkotika yang over dosis (OD) di areal tempat hiburan seperti di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat semakin menurun. Dari tahun ke tahun, tren pasien yang berkunjung ke RS hampir tidak ada.
"Sekarang sepi, bisa dibilang setiap bulan tidak ada," kata Ridwan Staf Humas RS Husada, Jakarta Pusat kepada INDOPOS (JPNN Grup).
Mantan petugas UGD di RS Husada tersebut menjelaskan, jika dibandingkan tahun 1992-2000, pasien yang memasuki RS Husada bisa sampai 20 pasien selama kurun waktu satu bulan. Tidak hanya weekand, hari biasa pun pasti ada saja masyarakat yang membawa pasien OD ke RS tersebut. "Kalau sekarang kan bisa dibawa ke klinik atau RS lain, karena sekarang kan banyak klinik. Saya sempat binggung mas, biasanya ramai, tetapi sekarang nggak pernah ada, ada pun paling satu dua," katanya. (pes/ash)
PENGUSAHA tempat hiburan malam di Jakarta geram dengan tudingan yang menyebutkan kalau keberadaan tempat usahanya dijadikan sarang peredaran narkoba.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS