Pemprov DKI Ngotot Terapkan Contra-Flow Busway
Dikritik Karena Rawan Macet dan Kecelakaan Celaka
Jumat, 18 Maret 2011 – 01:01 WIB
Pristono menjelaskan, ada tiga hal yang perlu diperhitungkan dalam sistem contra flow. Di antaranya adalah sarana, prasarana, dan kebiasaan pejalan kaki.
Baca Juga:
Untuk prasarana, hal yang perlu dikaji lebih detail adalah persimpangan lalu lintas, geometris persimpangan, serta u-turn atau putaran jalan di sepanjang 10 koridor busway. Sedangkan sarana, yang perlu dikaji, posisi pengemudi bus transjakarta di kanan akan searah dengan halte. Pengemudi harus mengubah kebiasaan saat mengendarai bus transjakarta.
Kemudian kebiasaan pejalan kaki juga perlu menjadi pertimbangan. Selama ini, pejalan kaki ketika menyeberang hanya melihat satu arah yakni arah datangnya kendaraan. Jika contra flow ini diterapkan, maka pejalan kaki akan melihat terlebih dahulu ke arah kanan dan kiri untuk memastikan keamanannya. "Kita mencoba mengkaji sedalam mungkin," ujarnya.
Sistem ini diyakini sangat baik. Sebab, para pengendara kendaraan bermotor dan angkutan umum dipastikan tidak berani menerobos jalur busway. "Karena mereka harus berhadapan head to head dengan bus transjakarta berukuran besar," tuturnya.
JAKARTA - Meski banyak menuai kritik, Pemprov DKI Jakarta ngotot ingin menerapkan sistem contra flow busway atau laju berlawanan arah bagi bus Transjakarta.
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS