Pemprov DKI Ngotot Terapkan Contra-Flow Busway
Dikritik Karena Rawan Macet dan Kecelakaan Celaka
Jumat, 18 Maret 2011 – 01:01 WIB
Namun anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, S Andika menolak ide penerapan sistem contra flow. Menurut politisi partai Gerindra ini, sistem ini sangat tidak tepat. Sebab, jika contra-flow diterapkan maka akan terlalu berisiko dan rawan kecelakaan.
Andika mengatakan, masih banyak sistem lain yang lebih tepat daripada sistem contra-flow seperti peninggian separator jalur busway. Sebab, penyebab utama penerobosan jalur busway adalah kurang tingginya separator. Apabila separator ini ditinggikan hingga mencapai batas maksimal yang tidak bisa diterabas, bisa dipastikan tidak akan ada lagi peneroboan di jalur busway.
Kemudian, Pemprov DKI juga bisa memperbanyak portal otomatis pada setiap koridor transjakarta. Sebab, jumlah portal pada jalur busway saat ini masih jauh dari cukup. Berdasarkan data, saat ini baru terdapat 25 portal otomatis yang terpasang di lima koridor bus transjakarta. Ke-25 portal tersebut tersebar di koridor II di Galur.
Koridor III di Dispenda, Jembatan Gantung, Indosiar, dan Sumber Waras. Koridor IV di Pramuka BPKB, Utan Kayu, TL By Pass, dan Pasar Genjing. Koridor V di Slamet Riyadi, Kramat Sentyong, Matraman, Salemba Carolus, dan Salemba UI. Koridor V di SMK 57, Jatipadang, Pejaten, Buncit Indah, Warungjati, Imigrasi, Durentiga, TL 78, TL Tendean, danKuningantimur. (ind/aak/rul/wok)
JAKARTA - Meski banyak menuai kritik, Pemprov DKI Jakarta ngotot ingin menerapkan sistem contra flow busway atau laju berlawanan arah bagi bus Transjakarta.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS