Pemprov DKI Siapkan 43 Pos Kesehatan Selama Masa Mudik
jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyediakan 43 posko kesehatan bagi para pemudik selama masa mudik dan arus balik 2014.
"Posko kesehatan itu kami sediakan untuk menjaga agar pemudik tetap sehat. Posko tersebut kami sediakan di tempat-tempat yang ramai pemudik, yakni terminal, stasiun dan pelabuhan," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati di Jakarta, Rabu.
Selain itu, pihaknya juga mendirikan posko kesehatan di Kepulauan Seribu karena, menurut dia, saat libur lebaran, jumlah pengunjung di kawasan wisata tersebut mengalami peningkatan.
"Jadi, nanti posko-posko kesehatan itu akan mulai kami dirikan secara tersebar di lima wilayah DKI Jakarta pada tujuh hari menjelang Idul Fitri (H-7) sampai tujuh hari setelah Idul Fitri (H+7)," ujar Dien.
Dia merinci, sebanyak delapan posko didirikan di wilayah Jakarta Pusat, enam posko di Jakarta Utara, tujuh posko di Jakarta Barat, delapan posko di Jakarta Selatan, delapan posko di Jakarta Timur dan enam posko di Kepulauan Seribu.
Petugas medis yang akan dikerahkan, sambung dia, dibagi dalam tiga shift kerja. Satu shift terdiri dari empat petugas medis, yaitu dokter, perawat, sopir dan farmasi (obat-obatan). "Para petugas medis itu bukan cuma berkewajiban mengobati pasien, tetapi juga memeriksa kondisi kesehatan orang-orang di lingkungan terminal, stasiun dan pelabuhan," tutur Dien. (ant/ma/mas)
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyediakan 43 posko kesehatan bagi para pemudik selama masa mudik dan arus balik 2014.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Arogansi Pengusaha Suruh Siswa Menggonggong Lenyap saat Ditangkap, Tangan Diborgol, Lihat
- Guru Besar UI Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Babak Baru Diplomasi Indonesia
- Gempur Rokok Ilegal di 2 Wilayah, Bea Cukai Amankan Barang Bukti Sebanyak Ini
- Kinerja Pelayanan Publik Pemprov Jateng Diganjar Penghargaan dari ORI
- Saat Aktif jadi PNS Setor Uang per Bulan ke Korpri, Begitu Pensiun Susah Cairnya
- Jurus Mendes Yandri Atasi 3.000 Desa yang Masih Tertinggal