Pemprov Jatim vs Pemkot Surabaya di Klaster Sampoerna, Ini Peringatan Keras dari Dokter Joni

jpnn.com, SURABAYA - Adu argumen antara Pemprov Jawa Timur dengan Pemerintah Kota Surabaya soal penanganan klaster baru corona di pabrik rokok H.M Sampoerna sudah mulai mereda.
Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr. Joni Wahyuadi, lebih memilih cooling down dan mengajak Pemkot Surabaya bekerja sama lebih erat.
Menurut dia, dibutuhkan koordinasi yang kuat untuk melayani warga yang terpapar corona. Termasuk, pada perusahaan yang menambah deretan klaster penyebaran covid-19..
Meski mengajak cooling down, Dokter Joni masih tetap menyampaikan sejumlah poin kritik kepada Pemkot Surabaya.
Berikut pesan dari Dokter Joni untuk Pemkot Surabaya:
1. Pemkot Surabaya harus koordinatif
Dokter Joni meminta Pemkot Surabaya berkoordinasi baik dengan Pemerintah Provinsi Jatim dalam rangka penanganan corona. Karena, ada hal-hal yang dirasa missed dan membuat permasalahan baru.
2. Jangan merasa yang paling benar
Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dokter Joni Wahyuadi angkat suara terkait perdebatan Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya soal klaster Sampoerna
- Khofifah Langsung Kerja Seusai Pelantikan, Sebut Efisiensi Anggaran Tak jadi Masalah
- Seluruh Honorer Administrasi jadi PPPK, Satgas juga Aman, Alhamdulillah
- Sampoerna dan Waste4Change Berhasil Daur Ulang 3 Ton Sampah
- Pemkot Surabaya Efesiensi Anggaran ATK dan Tiadakan Kunker ke Luar Negeri
- Lelang 74 Unit Kendaraan Dinas, Ada Mobil Rp 24 Juta
- Tunjangan Kinerja atau Tukin PPPK Naik 50% dari Gaji, Alhamdulillah