Pemprov Jatim vs Pemkot Surabaya di Klaster Sampoerna, Ini Peringatan Keras dari Dokter Joni
Dalam menangani pandemi Covid-19 ini, pemerintah kota di-backup provinsi. Jadi penanganannya harus bersama-sama.
Jangan merasa yang paling benar, tidak ada yang paling benar mengenai Covid-19 ini. "Yang paling benar Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Joni.
3. Bantahan Pemkot hanya lewat media sosial
Pernyataan ini dikeluarkan oleh dr. Joni Wahyuadi setelah mengetahui Pemerintah Kota Surabaya tak mau dianggap lambat dalam menangani klaster Sampoerna.
Kemarin, Pemerintah Kota Surabaya memang membantah dengan mengadakan konferensi pers. Sedangkan untuk surat bantahan resmi, Joni mengaku belum menerima dari Pemkot Surabaya.
4. Mengajak untuk gotong royong
Dokter Joni mengutip pernyataan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang mengajak untuk gotong-royong, karena masalah ini adalah masalah besar.
"Tidak untuk engkel-engkelan, tapi untuk diselesaikan bareng," kata Joni.
Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dokter Joni Wahyuadi angkat suara terkait perdebatan Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya soal klaster Sampoerna
- Khofifah Ajak Masyarakat Jadikan Natal Momentum Tebar Cinta Kasih
- Pilkada Jatim 2024: Khofifah-Emil Unggul, Raih 12,1 Juta Suara
- DPRD Pertanyakan Pemberian Nama RSUD Surabaya, Pemkot Diminta Beri Penjelasan
- Reog Ponorogo Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Khofifah Mengaku Bangga
- Data Pemilu Pages Dev: Bobby Unggul di Sumut, Pramono Menang di Jakarta
- Ingin Pembangunan Jatim Dilanjutkan, Kaesang Dukung Khofifah-Emil