Pemprov Xinjiang Siap Buka-Bukaan soal Muslim Uighur, tetapi Tutup Pintu untuk Investigasi Asing
Selasa, 02 Februari 2021 – 17:59 WIB
Namun isu kerja paksa terhadap kelompok etnis minoritas Muslim Uighur menjadikan AS menghentikan impor produk kapas dan tomat dari Xinjiang. Diikuti oleh Kanada dan Inggris.
"Tidak ada kerja paksa itu. Kami digaji minimal 5.000 yuan (Rp 10,8 juta) per bulan. Mess kami juga dilengkapi pengatur suhu ruangan, televisi, persis hotel. Di pabrik kami juga ada kantin halal," kata Akbar Ablat (27) karyawan perusahaan tekstil di Kota Aksu yang turut memberikan keterangan pers yang diikuti puluhan media nasional Tiongkok dan perwakilan media asing itu. (ant/dil/jpnn)
Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang (XUAR), Tiongkok, tak keberatan mengundang pihak asing untuk menyaksikan kondisi kehidupan etnis Uighur, asalkan tidak dalam misi investigasi.
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Bea Cukai Kalbagsel dan Instansi Terkait Dukung Pelaku Usaha Lokal Tingkatkan Ekspor
- Bea Cukai Melepas Ekspor 13 Ribu Ekor Belut Sawah Hidup Asal Banjarmasin ke Tiongkok
- Celeng Banteng
- Hidup Baru Nurhadi
- Jadi yang Terbaik di Dunia, BRCC Siap Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia