Pemuda 5 Negara Inginkan MIKTA Seperti Uni Eropa
Menurut Bart, bidang pendidikan adalah awal yang bagus, karena bidang ini bisa melibatkan pemuda. “Pendidikan tentu langkah yang baik, selain itu melibatkan pengusaha muda juga merupakan langkah yang tepat untuk lebih mengembangkan komunitas ini. MIKTA sudah berusia 2 tahun tapi belum banyak yang tahu. Kita harus bekerja keras,” utaranya.
Miguel Angel Torhton Granados dari Meksiko
Miguel (dua dari kanan) berpose bersama rekan senegaranya di wilayah Dongdaemun, Seoul. (Foto: Nurina Savitri)
Menempuh perjalanan belasan jam dari negara asalnya, Miguel mengaku sangat bersemangat mengikuti MIKTA Young Professional Camp ini. Bagi pria yang sedang menempuh studi pasca sarjana di Universitas George Washington, Amerika Serikat ini, masing-masing negara MIKTA memiliki potensi. Namun untuk lebih mengembangkan kelompok negara ini, Miguel mengatakan, diperlukan upaya yang lebih strategis.
“Saya pikir kami harus membua komunitas ini lebih besar, lebih kuat dari sekarang. Ini masih muda, banyak sekali yang harus dilakukan,” sebutnya.
Bertemu dengan puluhan pemuda dengan berbagai latar belakang, pria asal Mexico City ini mengaku bahwa MIKTA adalah komunitas yang sangat menarik.
“Tapi, kami punya tantangan yang besar untuk mengembangkan pemahaman di antara maisng-masing negara, karena kalau tidak, komunitas ini sulit berjalan efektif,” ujarnya.
SEBAGAI kelompok negara baru, MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korsel, Turki dan Australia) memberi banyak harapan kepada negara anggotanya, tak terkecuali
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata