Pemuda 5 Negara Inginkan MIKTA Seperti Uni Eropa

Onder Aydemir dari Turki
Onder dari Turki. (Foto: Nurina Savitri)
Ketua delegasi Turki ini sedang menyelesaikan studi pasca doktoralnya di Universitas Vienna, Austria. Ia adalah seorang ilmuwan teknik yang tengah mengembangkan kursi roda berteknologi sensor mata.
Pengalaman Onder yang jauh berbeda dengan latar belakang pemuda MIKTA lainnya, membuatnya mampu memberi perspektif lain dalam diskusi MIKTA Young Professional Camp.
Sama seperti kebanyakan anggota delegasi lainnya, Onder tak memiliki pengetahuan banyak soal MIKTA sebelum ia datang ke Seoul.
“Ketika saya melamar untuk ikut Young Professional Camp ini, saya tak tahu banyak soal kelompok negara ini. Ketika saya tahu ternyata ini adalah sarana diplomasi bagi negara-negara ‘middle power’ (berkekuatan menengah), saya juga tak tahu apa itu ‘middle power’. Ya maklum saja, bidang saya adalah teknik,” aku pria yang bekerja di Universitas Teknik Karadeniz, Turki, ini.
Namun kini, pengetahuan Onder soal MIKTA telah bertambah banyak. Ia bahkan menyebut bahwa MIKTA memiliki potensi besar dalam peta kekuatan global.
“Lima negara ini ingin mengimbangi kekuatan negara besar pada isu-isu global. Ini bukannya tidak mungkin. Ada potensi ke sana. Beberapa negara MIKTA punya karakter yang hampir mirip, misalkan dalam soal eknomi. Karena itu, jika berjalan bersama pasti hasilnya jauh lebih baik dan kuat,” utaranya.
SEBAGAI kelompok negara baru, MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korsel, Turki dan Australia) memberi banyak harapan kepada negara anggotanya, tak terkecuali
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya