Pemuda Asia dan Afrika Diharapkan Berkontribusi untuk Stabilitas Kawasan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Panitia Kongres Pemuda Asia Afrika 2021 Respiratori Saddam Al-Jihad menyebut momentum pertemuan generasi muda dari Asia dan Afrika pada 16-19 Desember 2021 di Bandung akan membicarakan berbagai persoalan kontemporer.
Menurut dia saat ini society 5.0, dihadapkan pada kompleksitas problematika seperti krisis kemanusian, pendidikan yang tidak merata, kemiskinan dan kelaparan yang masih merajalela, dan konflik.
"Itu penting dan mendesak untuk diselesaikan,” kata Saddam dalam siaran persnya, Jumat (5/11).
Dalam Kongres Pemuda Asia Afrika ini diharapkan pemuda hadir dan menjadi pemecah masalah di negaranya maupun di negara lain.
Sebab, apa yang terjadi di satu negara bisa berdampak ke negara lain atau dunia internasional, misalnya konflik Israel dan Palestina, perang saudara di Suriah dan Afganistan, serta konflik Rohingya di Myanmar dan Uighur di Tiongkok.
“Hari ini masih saja terjadi konflik di beberapa negara di kawasan Asia dan Afrika yang tentunya berujung pada krisis kemanusian,” kata dia.
Dia meminta para Pemuda Asia Afrika bersatu dan memegang teguh semangat lahirnya Organisasi Asia Afrika 76 tahun silam dengan menjunjung tinggi kemanusian atau hak dasar manusia, kedaulatan, integritas, persamaan hak semua suku dan bangsa serta asas kebersamaan.
“Kami para pemuda harus menjadi duta perdamaian, dan itu harus menjadi gerakan yang massif agar tercipta perdamaian di Asia Afrika,” tegasnya.
Pemuda Asia dan Afrika diharapkan dapat berkontribusi dalam stabilitas kawasan dan pemerataan pendidikan.
- Eddy-Riezky Komitmen Hapus Pungli dan Hadirkan 'Satu Desa 5 Sarjana' di Sumsel
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah untuk SDN Cimalaya 7
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- PT. KSP Aktif Berpartisipasi Membangun Pendidikan Banten