Pemuda dan Penderita Penyakit Kronis Berpotensi Bunuh Diri
Senin, 11 Oktober 2010 – 05:16 WIB
JAKARTA - Masalah kejiwaan yang berbuntut bunuh diri menjadi perhatian khusus Kementerian Kesehatan (kemenkes) saat ini. Pihaknya mencatat pelaku bunuh diri terbanyak adalah dari kalangan pemuda, penderita penyakit kronis, dan ibu hamil. "Mereka juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari lingkungam," ungkapnya. Kata Endang, masyarakat yang memiliki masalah dengan kejiwaan membutuhkan perawatan secara medis dan psikis. "Perlu terapi kejiwaan dan obat untuk menurunkan emosi dan perasaan yang negatif," paparnya.
Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menyampaikan, World Health Organization (WHO) mencatat angka bunuh diri di Indonesia mencapai 1,6 hingga 1,8 tiap 100.000 penduduk setiap tahunnya. "Cenderungnya terjadi pada manusia," ungkap Menkes pada peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia di Jakarta, kemarin.
Baca Juga:
Endang mengatakan, potensi bunuh diri bisa terjadi dari masyarakat yang menderita penyakit kronis misalnya, fisik terutama kronis seperti hipertensi, diabetes, kanker, penyakit pada saluran nafas, nyeri kronis, dan epilepsi. Termasuk juga ibu hamil. Menurutnya, mereka yang sedang dalam kondisi tertentu tidak hanya memerlukan obat untuk menyembuhkan penyakitnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Masalah kejiwaan yang berbuntut bunuh diri menjadi perhatian khusus Kementerian Kesehatan (kemenkes) saat ini. Pihaknya mencatat pelaku
BERITA TERKAIT
- Inilah 6 Pertanyaan Penting yang Harus Ditanyakan ke Dokter, Nomor Terakhir Jangan Lupa
- Terapi Gen: Revolusi Dunia Kedokteran yang Paling Canggih Saat Ini
- 3 Manfaat Teknologi Virtual Reality dalam Dunia Pendidikan Dokter
- 5 Herbal yang Terbukti Efektif Meningkatkan Gairah Bercinta Secara Alami
- 4 Khasiat Cuka Sari Apel Campur Madu, Ampuh Atasi Ketombe dengan Mudah
- 3 Manfaat Seledri, Bikin Kolesterol Tidak Berkutik