Pemuda Katolik Kecam Pelaku Penyerangan Siswa di Sekolah
jpnn.com - JAKARTA - Kasus kekerasan dan penyerangan terhadap siswa/siswi SD Negeri 1 Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah bentuk ancaman serius terhadap dunia pendidikan dan anak-anak serta merupakan tindakan amoral.
Menyikapi kasus tersebut, Pemuda Katolik Sabu Raijua mengutuk keras atas tindakan penyerangan terhadap siswa/siswi SD Negeri 1 Sabu Barat. Mereka merupakan aset dan generasi penerus peradaban bangsa yang seharusnya dijaga dan dilindungi. Kejadian tersebut menyebabkan trauma yang mendalam terutama menimbulkan gangguan psikis bagi anak-anak.
“Apapun bentuk kekerasan terhadap anak-anak juga akan merusak masa depan bangsa Indonesia,” demikian rilis Pemuda Katolik Sabu Raijua, Adolfus Pareira bersama Ketua Komda NTT Ronald da Gomez dan Sekretaris Komda NTT Rachel Cicilia Tuerah diterima Rabu (14/12).
Terkait insiden berdarah tersebut, Pemuda Katolik mengecam dan mengutuk keras tindakan kekerasan terhadap siswa/siswi SD Negeri 1 Sabu Barat yang terjadi saat berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar. Ini merupakan tragedi kemanusiaan.
Dalam pernyataan sikapnya, Pemuda Katolik meminta pemerintah dan aparat penegak hukum serta masyarakat untuk lebih waspada terhadap warga baru yang datang ke Sabu Raijua. “Siapa pun warga baru, wajib terdaftar dan diketahui identitas kependudukannya.”
Selain itu, Pemuda Katolik mendesak pemerintah dan pihak keamanan untuk segera mengusut tuntas kasus ini, mengungkap motivasi pelaku.
Pada bagian lain, Pemuda Katolik mengimbau seluruh masyarakat NTT, khususnya Sabu Raijua agar tetap tenang dan mempercayakan pada pemerintah serta pihak kepolisian untuk bekerja secara porfesional dalam mengungkap kasus ini.
Pemuda Katolik juga mengimbau kepada seluruh umat beragama di NTT khususnya di Sabu Raijua agar tetap menjaga kerukunan yang sudah terjalin dengan baik selama ini dengan tidak mudah terprovokasi.
Pemuda Katolik mengingatkan jangan menyebarkan informasi yang sifatnya belum pasti atau tidak valid, terlebih dalam bentuk provokasi sehingga dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
JAKARTA - Kasus kekerasan dan penyerangan terhadap siswa/siswi SD Negeri 1 Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Ditanya Wacana Libur Sekolah Saat Ramadan, Menag Menjawab Singkat
- Kasus Pemerasan di DWP, LBH Jakarta Sebut Kapolda Metro Jaya Harus Ikut Bertanggung Jawab
- Program Sedekah Energi dari MOSAIC Bikin Masjid Hemat Biaya Listrik
- Kepala BKN Berharap Masalah Fatal Ini Jangan Terulang di PPPK 2024 Tahap 2
- Menekraf Sebut Budaya Lokal Potensi Besar Ekraf
- Mendagri Mewanti-wanti Jangan Sampai Seleksi PPPK 2024 Bikin Gaduh