Pemuda Muhammadiyah Bali Dukung Ganjar-Mahfud Pascabaliho Dicopoti saat Kunjungan Jokowi

jpnn.com, BALI - Keluarga Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali memberikan dukungan kepada pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.
Deklarasi dukungan itu disaksikan langsung oleh Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto di Renon, Denpasar, Sabtu (4/11).
Koordinator Keluarga Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali, Ikhwan Syah Nasution menyampaikan dukungan bersama sejumlah perwakilan di wilayah Pulau Dewata itu.
Deklarasi dukungan itu juga disaksikan para pimpinan empat partai politik yang mengusung dan mendukung Ganjar-Mahfud.
Terlihat hadir menyaksikan deklarasi tersebut antara lain Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster, Ketua DPW Partai Perindo Bali Komang Purnama, Sekretaris DPD Partai Hanura Bali Gde Wira Jaya Wisna, dan perwakilan DPW PPP Bali Sahirin.
Dalam pengantarnya, Ikwan mengatakan politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mestinya dilandasi nilai luhur agama dan moral. Itu penting sebagai landasan tegaknnya nilai kemanusiaan, nilai kebersamaan dan keadaban.
Dia menyoroti kejadian belum lama ini saat Presiden Jokowi hadir di Bali saat baliho capres Ganjar-Mahfud hilang.
"Ini agak unik. Tidak mencerminankan nilai keadaban. Sangat penting bagi kami Keluarga Besar Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali moral dan agama sebagai syarat mutlak dan tidak bisa ditawar-tawar. Kompetensi, rekam jejak, prestasi syarat utama kriteria calon pemimpin bangsa kita. Kami di sini dengan sebuah keyakinan Indonesia akan maju, Indonesia akan bergerak unggul di bawah Bapak Ganjar Pranowo dan Bapak Mahfud MD, sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2024-2029," sebut Ikhwan.
Ikwan mengatakan politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mestinya dilandasi nilai luhur agama dan moral.
- Eks Wakapolri: Dakwaan KPK Terhadap Hasto Dilebih-lebihkan, Pasal Pokok Juga Tak Jelas
- Anggap Perkara Hasto Bentuk Pesanan, Maqdir Singgung Pemecatan Jokowi dan Keluarga
- Febri Endus Cepatnya Kasus Hasto ke Pengadilan Atensi Khusus yang Tak Wajar, Buktinya?
- Reaksi Hasto setelah Dengar Dakwaan KPK: Ini Daur Ulang demi Kepentingan Politik
- Hasto Kristiyanto: Tanpa Supremasi Hukum, Republik Ini Tak Akan Kokoh
- Sebelum Sidang, Hasto Sebut Kasusnya sebagai Kriminalisasi Politik