Pemuda Muhammadiyah: Khilafah Itu Romantisme Lama

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak memastikan pihaknya menolak keras khilafah diterapkan di Indonesia. Karena itu, Pemuda Muhammadiyah akan mengajak anggota HTI berdiskusi untuk mengembalikan penafsiran yang salah terhadap makna sistem khilafah itu sendiri.
"Bagi Muhammadiyah Islam khilafah itu adalah romantisme lama yang bagi kami tidak kompatibel diterapkan pada saat ini," kata Dahzil saat dihubungi, Sabtu (13/5).
Menurutnya, Muhammadiyah sudah menganggap Pancasila sebagai darul ahdi wa syahadah, yang artinya kesepakatan bersama sebagai bangsa. Karenanya, kata dia, khilafah bagi Muhammadiyah tidak kompatibel untuk Indonesia.
Meski begitu, lanjut dia, yang menjadi pertanyaan adalah, apakah HTI hanya menganut ajaran tersebut ataukah ingin menerapkannya. Seandainya hanya sebagai ruang diskusi, maka HTI bukan ancaman.
"Indonesia dan Islam punya beragam khazanah pemikiran, itu wajar sekali. Dan kita saling menghormati di dalam khazanah pemikiran itu. Tapi yang jadi masalah ketika ide itu menjadi gerakan," kata dia.(Mg4/jpnn)
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak memastikan pihaknya menolak keras khilafah diterapkan di Indonesia. Karena itu, Pemuda Muhammadiyah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Slamet Ariyadi DPR: Lemhanas Perlu Merevitalisasi Pembelajaran dan Pemahaman Ideologi Pancasila
- Pendidikan Berperan Dalam Mengaktualisasikan Nilai Pancasila di Tengah Tantangan Zaman
- Pancasila Dalam Menu Makan Bergizi Gratis
- Sultan: Pancasila Membawa Misi Perdamaian dan Kemakmuran Universal
- Megawati dan Paus Fransiskus Bahas Pancasila hingga Pemanasan Global
- Sila Kedua Pancasila: Antara Filosofi, Realitas, dan Implementasi di Sekolah