Pemuda Muslim Indonesia Melihat Perbedaan Islam di Australia

Sementara Shaffira mengatakan pencampuran beragam identitas membentuk sebuah pribadi yang unik.
"Mereka mengedepankan identitas Muslim yang kuat, karena mungkin secara nasionalisme kurang kuat dibandingkan dengan identitas Muslimnya yang lebih menonjol," ujarnya
"Yang berkesan bagi saya, perempuan-perempuan ini sejak kecil sudah dididik berani berbicara, pintar, karena mereka memang dibentuk untuk menjadi suara bagi komunitas Muslim yang minoritas."

Tantangan jadi minoritas
Tapi Firoh menilai memiliki identitas budaya dari negara lain membuat setiap individu menghadapi tantangan yang berbeda dalam waktu bersamaan.
"Di satu sisi mereka terbentur saat berhubungan dengan komunitas negara asalnya yang mengusung perspektif Islam tradisional dan di sisi lain ia juga menjadi komunitas minoritas yang juga menjadi korban Islamophobia," jelasnya.
Firoh menganggap komunitas Muslim di Australia hebat dan lebih kuat karena perlu memperjuangkan lebih identitas Muslimnya dibanding di Indonesia.
Ia juga mengaku telah mempelajari soal kebebasan beragama di Australia dan bagaiman bisa mengimplementasikannya di Indonesia dalam memperlakukan minoritas.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya