Pemuda Muslim Indonesia Melihat Perbedaan Islam di Australia

Karenanya menurut Syahrul masalah radikal di Indonesia dianggap mengkhawatirkan oleh pemerintah pusat sehingga semakin menggalakkan pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah.
"Tapi sekarang ini juga sedang terjadi perang media, sehingga berita-berita seperti ini menjadi bahan jualan untuk kepentingan politik tertentu."
Sementara Syahruddin mengaku di universitas tempat ia mengajar sudah ada seleksi untuk pengajaran paham radikal dan ekstrimisme, baik terkait Islam atau bukan.
"Kita dari awal sudah melakukan seleksi dosen, kemudian kita uji mereka lewat forum-forum dimana mereka menjadi pembicara sehingga bisa terlihat cara pemikirannya."
Syahruddin mengaku belum menemukan dosen yang mengusung paham radikal Islam dan pihak Universitas Darussalam Gontor akan tetap waspada soal ini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya