Pemuda Serukan Pencegahan Isu Identitas di Pesta Demokrasi 2024
![Pemuda Serukan Pencegahan Isu Identitas di Pesta Demokrasi 2024](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2024/01/01/mahasiswa-harus-menghalau-segala-isu-identitas-khususnya-aga-q9vc.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) M Rafsanjani mengatakan DPT Pemilu 2024 sebanyak 204 juta orang akan ikut pesta demokrasi.
Sebanyak 190 di antaranya adalah mahasiswa yang harus menjadi benteng pertahanan kebhinekaan.
Rafsanjani menilai mahasiswa harus menghalau segala isu identitas, khususnya agama digunakan dalam Pemilu 2024.
"Mahasisws harus membendung agama dijadikan tameng politik. Agama mungkin dan kerap menjadi tameng karena paling murah dan efektif," katanya saat menjadi narasumber di acara bertajuk Menjaga Api Bhinneka Tetap Menyala, Jakarta, Sabtu (30/12).
Pada agenda yang diselenggarakan Forum Sekretaris Jenderal Cipayung Plus itu, Rafsanjani mendorong semua pihak agar menjaga persatuan dan kebhinnekaan di tengah momentum kontestasi politik.
"Pemilu damai, hindari politisasi SARA. Kita tidak mau keutuhan berbangsa dikoyak oleh gesekan yang muncul menggunakan isu ini," jelasnya.
Rafsanjani menyebut mahasiswa masuk dalam kelompok elit dari sisi intelektual.
Maka, kata dia, kalau mahasiswanya terbawa arus politisi pragmatis itu maka akan bertambah bahaya bagi keutuhan berbangsa dan bernegara.
mahasiswa harus menghalau segala isu identitas, khususnya agama digunakan dalam Pemilu 2024.
- Dewi Coryati Sebut Fenomena #KaburAjaDulu Jadi Alarm, Akses Beasiswa Harus Dijamin
- Akademisi di Makassar Sebut Asas Dominus Litis Bisa Lahirkan Penyalahgunaan Kewenangan
- Jangan Sampai Terjebak Utang Digital, Mahasiswa Wajib Dibekali Literasi Keuangan Syariah
- Mahasiswa NTB Tolak Penerapan Asas Dominus Litis, Berpotensi Disalahgunakan
- Mahasiswa Lumuri Kantor Gubernur Jateng dengan Kotoran, Soroti Kebijakan Prabowo-Gibran
- Tanggapi Aksi Demonstrasi, Fauzan Irvan: Perlu Memahami, Prabowo Baru 100 Hari Memerintah