Pemuda Tarbiyah Anggap Penolakan UAS Mencoreng Nama Bali
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Organisasi Kepemudaan Ikatan Pemuda Tarbiyah Islamiyah (IPTI) Muhamad Guntur sangat menyayangkan penolakan terhadap Ustaz Abdul Somad (UAS) di Bali.
Menurutnya, aksi sejumlah organisasi masyarakat tersebut telah mencoreng nama Bali sebagai ikon pariwisata Indonesia.
"Karena ulah segelintir orang, tatanan kehidupan Pulau Dewata rusak. Ke depan kejadian itu tak boleh terjadi lagi,’’ kata Guntur di Jakarta, Minggu (10/12).
Dikatakannya, Indonesia merupakan negara yang berdasarkan Pancasila. Karena itu, hak setiap warga untuk melaksanakan kewajiban agamanya dilindungi oleh negara.
Dia pun berpandangan bahwa apa yang disampaikan UAS dalam ceramah-ceramahnya sangat selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan NKRI. Hanya orang-orang tanpa iman dalam kehidupannya yang resah atau terusik oleh ceramah tersebut.
"Jadi, kalau ada tudingan UAS tak NKRI. Itu orang aneh,’’ bebernya.
Guntur khawatir apa yang terjadi terhadap UAS akan menjadi preseden buruk dan berdampak terhadap harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Atas dasar itu, IPTI mengimbau kepada pemerintah daerah dan aparat keamanan setempat untuk segera mengumpulkan para pemuka agama melalui forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), agar dapat memberikan klarifikasi dan penjelasan secara terbuka kepada masyarakat," beber anggota DPRD DKI dari Fraksi Hanura itu.
Aksi sejumlah organisasi masyarakat tersebut telah mencoreng nama Bali sebagai ikon pariwisata Indonesia
- Ribuan Warga Tumpah Ruah Saat Kampanye Abdul Wahid yang Dihadiri UAS di Teluk Meranti
- Kronologi Anak Drummer Matta Band Meninggal Dunia di Bali
- HLF MSP dan IAF ke-2 Berdampak Positif pada Posisi Indonesia di Kancah Global
- BSI Perkuat Kemandirian Ekonomi Masyarakat Bali, Berdayakan UMKM
- PSI Kecam Rencana Eutanasia Anjing Jalanan di Bali
- Bule Australia Buka Bisnis Prostitusi Berkedok Spa di Bali, Terang-terangan