Pemuda Ujung Tombak Menangkal Paham Radikal

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah tidak bisa menanggung sendiri beban berat menghabisi terorisme dan membendung radikalisme. Masyarakat, terutama kalangan muda perlu dilibatkan dalam kapasitas tertentu.
“Pemberantasan terorisme tidak cukup dilakukan oleh negara akan tetapi harus bersama-sama dilakukan oleh seluruh lapisan kelompok pemuda dan masyarakat, karena terorisme adalah kejahatan yang mampu mengubah pola berfikir generasi muda,” kata Ketua Komunitas Tugu Proklamasi (KTP) Ahmad Boim Al Habsyie dalam diskusi di Hotel Balairung, Jakarta, Sabtu (9/6).
Lebih lanjut, Ahmad Boim mengatakan, selama ini pemerintah dan BNPT belum mengambil langkah signifikan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang cara menangkal radikalisme. Padahal, anak muda harusnya jadi ujung tombak terdepan di dalam melakukan langkah-langkah pencegahan munculnya pemikiran radikal.
“Di Indonesia khususnya, pemuda yang menjadi sasaran dari doktrinasi faham-faham radikal baik di dunia nyata maupun di media sosial” Ucapnya.
Sementara itu, Plt Sekjen MPN Pemuda Pancasila Arif Rahman mengatakan, faham radikal yang terus menjalar karena pengaruh globalisasi, dan kemajuan IT sangat mempengaruhi munculnya gerakan terorisme. Di negara-negara Islam sendiri sedang kuat-kuatnya membangun gerakan wahabisme yang tidak bisa di pungkiri.
“Bagaimana kita dan pemerintah dapat mengamalkan Pancasila seadil-adilnya dan tentu akan mampu menolak dari faham radikal dan terorisme yang muncul di Indonesia,” ujarnya.
Ditegaskan dia, tidak ada satu pun kader Pemuda Pancasila yang terlibat sebagai oknum gerakan terorisme dan radikalisme.
“Dikerenakan kami tuntas dalam memahami Pancasila sebagai akar idiologi bangsa, jika yang ingin melakukan gerakan terror terhadap Indonesia maka kami siap mengantarkan mereka ke 'surga'," lanjut Arif Rahman.
Pemerintah tidak bisa menanggung sendiri beban berat menghabisi terorisme dan membendung radikalisme. Masyarakat, terutama kalangan muda perlu dilibatkan
- Gen Z Didorong Melek Finansial melalui Edukasi dan Inovasi Digital
- Asyik Menimbang Sabu-Sabu, 3 Pemuda Diringkus Polisi
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Akademisi: Sebagian WNI di Suriah Layak Mendapat Kesempatan Kedua
- Menjelang HUT ke-25, BMI Gelar Pelatihan Cukil Lino untuk Penyandang Disabilitas dan Pemuda Kreatif
- Rapat Kerja dengan BNPT, Sugiat Apresiasi Zero Aksi Teror di 2024