Pemuka Muslimah di Melbourne Dibekali Kursus Ilmu Hukum

Menurut dia program ini telah memberinya pemahaman lebih baik mengenai komunitasnya sendiri serta mengenai hukum.
"Salah satu yang utama adalah koneksi baik dalam komunitas maupun di luarnya," katanya.
Peserta lainnya, mantan guru Zufaidah Juri (45) mengatakan koneksi yang dia bangun itu "menakjubkan, sesuatu yang tidak pernah terjadi" bagi pemuka Muslimah.
"Ini mengajarkan saya, jika memiliki keraguan, coba sampaikan, katakan sesuatu, jangan menyimpannya sendiri," katanya.
Zufaidah mengatakan menemukan pihak yang membantunya menjalankan kursus pemakaman. Kursus ini guna mengatasi ledakan penduduk di wilayah barat Melbourne serta meningkatnya kebutuhan pemakaman yang sesuai secara budaya.
Keseimbangan budaya dan isu hukum
Program kursus ilmu hukum ini mendapat dukungan dari Sir Zelman Cowen Centre pada Universitas Victoria.
Mantan Menteri Nicola Roxon dari Partai Buruh, yang kini bekerja di lembaga tersebut, mengatakan para pemuka agama juga diikutkan dalam program hukum untuk membantu mereka dalam menjaga keseimbangan dalam ketegangan budaya dan hukum.
"Banyak warga masyarakat menemui mereka untuk memecahkan perselisihan komersial, belum lagi perselisihan pribadi. Sehingga mereka perlu diberikan lebih banyak perangkat dalam menjalankan pekerjaan itu secara efektif dan konsisten dengan hukum Australia," kata Roxon.
Sebanyak 20 perempuan Muslim mendapatkan kursus singkat bidang ilmu hukum terkait KDRT, hukum keluarga, sistem peradilan dan bagaimana berurusan
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya