Pemulangan Nazar Menambah Kecurigaan Rekayasa Kasus
Minggu, 14 Agustus 2011 – 17:33 WIB
JAKARTA - Ketua Setara Institute, Hendardi mengatakan, pemulangan tersangka kasus suap Wisma Atlet di Jakabaring, Palembang, M Nazaruddin, dari Kolombia ke tanah air, telah menambah kecurigaan publik terhadap dugaan rekayasa kasus dan pembungkaman, karena tidak melibatkan pihak ketiga. Menurutnya, pemulangan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu terlalu dimonopoli oleh tim penyidik dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Seharusnya, kata Hendardi, harus ada pihak yang mendampingi Nazaruddin selama dalam pesawat carteran berbiaya Rp 4 miliar tersebut. "Untuk menghindari rekayasa, harusnya ada pihak ketiga yang ikut memulangkan Nazaruddin, seperti kuasa hukumnya atau jurnalis," kata Hendardi, usai memberikan hasil survei 'Evaluasi Pemerintahan RI', di Hotel Atlet Century, Jakarta, Minggu (14/8).
Kecurigaan (rekayasa) itu menguat, kata Hendardi, karena kepercayaan publik dengan KPK saat ini menurun, setelah ada beberapa petinggi KPK yang diduga terlibat pertemuan dengan elite Partai Demokrat. Oleh karena itu, lembaga superbody tersebut (KPK, Red) dinilai musti mengembalikan kepercayaan publik dulu, dan bukannya malah menambah kecurigaan masyarakat.
"Ini persoalan kepercayaan publik. Kenyataannya tidak dipenuhi oleh KPK sendiri. Banyak kejanggalan. Hal semacam ini yang harus diperbaiki untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap KPK," tandasnya. (kyd/jpnn)
JAKARTA - Ketua Setara Institute, Hendardi mengatakan, pemulangan tersangka kasus suap Wisma Atlet di Jakabaring, Palembang, M Nazaruddin, dari Kolombia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis