Pemulangan TKI Arab Saudi Lamban
Muhaimin Minta Isu Tidak Dipolitisasi
Minggu, 23 Januari 2011 – 10:02 WIB
JAKARTA --Janji pemerintah memulangkan ratusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang telantar di Arab Saudi tak kunjung terlaksana. Selain kendala dana, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) sebagai otoritas tertinggi ketenagakerjaan di tanah air tampaknya semakin tidak fokus untuk menemukan solusi bagi para buruh migran yang kini hidup di kolong jembatan Kandara, Arab Saudi. Pemerintah juga telah membentuk joint task force atau gugus tugas gabungan yang terdiri dari Kemenakertrans, Kemenlu, Kemenag, Kemensos, Polri (Bareskrim), Kemenpolhumham, Kemenko Kesra, Kemeneg PP dan Perlindungan Anak, serta BNP2TKI untuk memulangkan para TKI itu. Dijelaskan Muhaimin bahwa TKI overstayer yang dideportasi dari Jeddah setiap tahun rata-rata berjumlah 20 ribu orang. Saat ini, ada lebih dari 200 TKI yang masih berlindung dibawah Jembatan Kandara dan siap dipulangkan ke Indonesia.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, tiap hari pemerintah telah berusaha memulangkan TKI overstayer di Arab Saudi. Muhaimin mengatakan ada tiga cara memulangkan TKI. Yakni, pemulangan melalui kerja sama perusahaan asuransi dan PPTKIS, kedua melalui pemerintah Arab Saudi dengan sistem deportasi secara terus menerus bagi TKI bermasalah. "Dan ketiga melalui pemulangan rutin pemerintah Indonesia," kata Muhaimin dalam keterangan tertulis kepada media di Jakarta kemarin (22/1).
Baca Juga:
Muhaimin mengatakan, permasalahan TKI overstayer yang menggelandang berada di bawah jembatan Kandara telah diatasi dengan diplomasi all out. Walaupun hingga kini belum terlihat hasil yang signifikan tapi pemerintah, kata dia telah mengoptimalkan kerja sama lintas kementerian. "Dalam waktu dekat ini akan ada pemulangan khususnya bagi TKI perempuan hamil, anak-anak, TKI lanjut usia serta yang menderita sakit," kata dia.
Baca Juga:
JAKARTA --Janji pemerintah memulangkan ratusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang telantar di Arab Saudi tak kunjung terlaksana. Selain kendala dana,
BERITA TERKAIT
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka
- 6 Penasaran soal Gaji Guru Honorer Naik Rp2 Juta, PNS & PPPK 100% Gapok
- Dukung Deklarasi Bersama Istiqlal, UID Serukan Tri Hita Karana Universal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Sudah dapat Pembekalan Kepegawaian, Jangan Lupa Cetak Kartu Seleksi PPPK