Pemulangan Warga Rohingya Ke Myanmar Dianggap Belum Aman
Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Michelle Bachelet, menyerukan penghentian proses tersebut, mengatakan hal itu "menyebabkan teror dan panik" di dalam kamp di Cox's Bazar.
"Jika kami mendapatkan hak kami, kami dengan senang hati akan kembali, kami bisa pindah sekarang," kata seorang pengungsi yang tinggal di salah satu kamp kepada media.
"Kami mengalami begitu banyak rasa sakit, dan jika kami kembali lagi untuk menghadapi hal yang sama, lalu mengapa kami harus pergi?."
Bencosme mengatakan bahwa seluruh proses ini tidak memiliki transparansi.
"Dari semua yang kami dengar, Rohingya tidak diajak konsultasi sehubungan dengan kesepakatan repatriasi ini," katanya.
Photo: Keluarga pengungsi harus diserahkan ke perbatasan Ghumdhum dekat kamp di Cox's Bazar. (Reuters: Mohammad Ponir Hossain)"Kenyataan bahwa Anda akan mengembalikan para pengungsi ke tempat di mana hak-hak mereka akan terus dilanggar, dan hidup mereka terus-menerus berisiko, di mana banyak orang yang sama yang membakar desa-desa mereka akan tinggal tepat di sebelah mereka sangat tidak dapat diterima oleh Amnesty International. "
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan