Pemulangan Warga Rohingya Ke Myanmar Dianggap Belum Aman

Volker Turk, Asisten Komisaris Tinggi PBB untuk Perlindungan mengatakan sangat penting bahwa pengungsi Rohingya bisa membuat pilihan yang bebas dan terinformasi tentang apakah mereka ingin kembali ke Myanmar.
"Kita belum sampai ke sana. Kita belum bisa memverifikasi kesediaan orang-orang untuk kembali," katanya.
Volker mengatakan, masih ada sekitar 125.000 warga Rohingya yang tinggal di kamp-kamp pengungsi internal di negara bagian Rakhine, Myanmar, tempat para pengungsi akan dipulangkan.
"Akan lebih baik bahwa mereka ini adalah yang pertama yang bisa kembali ke rumah, bahwa kebebasan bergerak mereka tak dibatasi, bahwa mereka bisa memperoleh dokumen, dan bahwa mereka melanjutkan hidup mereka."
"Tapi bukan begitu kenyataannya sekarang ini," katanya.
Volker mengatakan Pemerintah Myanmar diharapkan untuk bekerja menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk memulangkan, "tetapi kemajuannya sangat lambat."
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia