Pemulihan Ekonomi Bisa Dimulai Jika Kita Menang Melawan COVID-19
Pengeluaran biaya transportasi menurun sangat tajam.
Dalam situasi normal, konsumsi bisa tumbuh di kisaran lima persen. Namun, per kuartal I-2020, konsumsi hanya tumbuh 2,84 persen karena dipengaruhi faktor PSBB.
"Biasanya, momentum bulan Ramadan menuju Idulfitri akan mendongkrak permintaan atau konsumsi. Faktor lain yang ikut mendorong tingginya permintaan adalah tahun ajaran baru, yakni belanja masyarakat untuk aneka kebutuhan pelajar. Tahun ini, kontribusi dua faktor itu terhadap pertumbuhan konsumsi pun dipastikan tidak signifikan," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, berbeda dengan krisis ekonomi sebelumnya, pemulihan ekonomi dari krisis akibat pandemi Covid-19 sekarang justru lebih ditentukan oleh tekad dan kesadaran masyarakat memutus rantai penularan wabah ini.
Langkah tersebut harus dilakukan dengan mendukung penuh kebijakan pemerintah memerangi Covid-19.
Beberapa kementerian telah membuat timeline atau rencana kegiatan tentang skenario pemulihan ekonomi dalam sejumlah tahapan.
Misalnya, kapan sektor industri bisa mulai berproduksi lagi dan kapan saatnya mengizinkan kegiatan di pusat belanja atau toko.
Pemerintah juga telah coba memulainya dengan melonggarkan pembatasan di sektor transportasi.
Ketua MPR itu juga mengingatkan agar masyarakat terus meningkatkan disiplin penerapan pembatasan sosial untuk memutus rantai penularan Covid-19.
- Siti Fauziah Sampaikan Bukti MPR Telah Jadikan UUD 1945 sebagai Konstitusi yang Hidup
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- MPR & ILUNI FHUI Gelar Justisia Half Marathon, Plt Sekjen Siti Fauziah Sampaikan Ini
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024